‘Santabi’ Bahasa Sopan Santun Orang Batak untuk Menyela Orang Lain

DELFMRADIO.CO.ID

Dimana bumi di pijak, di situ langit dijunjung. Peribahasa ini mengandung arti bahwa seseorang sudah sepatutnya mengikuti atau menghormati adat istiadat yang berlaku di tempat ia hidup atau tinggal.

Biar nggak gaguk, bila sedang berkunjung di kawasan Danau Toba yang mayoritasnya bersuku Batak, kamu perlu tahu ada sebuah tradisi sopan-santun bagi masyarakat Batak. Tradisinya adalah mengucapkan kata ‘santabi’ (red:sattabi) yang berarti permisi, jika ingin menyela sesuatu.

Semisal, ada nih pesta atau perkumpulan, lalu kamu berniat  berjalan melintasi orang-orang yang berkumpul itu. Jangan asal menyela, karena orang-orang akan mengganggapmu tidak punya sopan santun.

Tapi lakukanlah cara begini. Pasang wajah tersenyum, merunduk sedikit sambil luruskan tangan kananmu pada sisi badan. Jika sudah berada pada posisi itu, berjalanlah sambil ucapkan ‘santabi’.

Misalnya lagi, kamu berkunjung ke rumah penduduk dan ingin memanggil seseorang yang berada di dalam rumah. Ketuk pintu dan katakanlah ‘Santabi’.

Meski pendek, kata Santabi ibarat mantra yang bisa memberikan gambaran karakter rendah hati pada diri seseorang. Pantang bagi seseorang, apalagi jika umurmu lebih muda, untuk menyela seseorang tanpa pamit.

Baca juga | Jeruk Jungga, Asam Unik Asal Toba

Bagi masyarakat Batak, bahasa non verbal seperti itu menunjukkan sikap sopan santun. Pantang rasanya jika asal nyelonong masuk tanpa perduli dengan orang-orang sekitar.

Bayangkan situasinya, jika kamu akan menyela, ternyata ada orang sekitar yang sedang berkumpul atau mengobrol. Kehadiran seseorang tanpa pamit secara mendadak akan memberikan kesan negatif dan membuat orang lain terganggu.

Percayalah, bak kata pepatah apa yang kamu tabur itu yang kamu tuai, begitulah sikap sopan terhadap orang lain bisa membuat orang lain pun tergerak meresponimu dengan sopan pula. Tak perduli, siapa pun, dari mana pun, sikap sopan santun adalah bagian karakter yang patut ada dalam diri semua orang.

Bukankah demikian?

(RMN)

Leave a Comment.