Juarai TOTK 50K, Sobari Herdiana Puji Keindahan Danau Toba

DELFMRADIO.CO.ID

Pelari asal Bandung, Jawa Barat Sobari Herdiana (29) berhasil menyabet juara satu putra kategori tertinggi 50K dalam ajang Trail Of The Kings (TOTK), Sabtu (4/5/2024). Ia berhasil mencatatkan torehan waktu 5 jam 26 menit untuk menuntaskan rute yang tersedia.

“Rasanya senang karena baru pertama kali ikut lari di sini (Danau Toba). Saya juga kaget ternyata bisa juara satu, padahal tadi sempat kejar-kejaran dengan pelari Kenya,” kata Sobari.

Kepada Del FM, pria bernomor punggung 40020 tersebut mengutarakan rasa bahagianya bisa melewati garis finish dengan baik. Mengingat rute lari TOTK ini memiliki tanjakan curam dengan beberapa ilalang sekitar pedesaan yang jadi tantangan tersendiri.

“Rutenya itu sudah runnable, cuman memang ada beberapa rutenya yang memiliki tanjakan curam. Tapi bedanya dengan tempat lain, di sini kita dapat bonus pemandangan yang indah,” katanya sembari tersenyum karena bisa menikmati alam Danau Toba yang mempesona.

Baca juga | Keseruan Hari Pertama Event TOTK di Samosir

Sebelum ikut lari dalam ajang TOTK ini, Sobari mengaku sudah sering mengikuti ajang-ajang lari kategori 50 kilometer. Namun khusus untuk ajang ini, ia mengaku rutin berlatih kurun waktu dua bulan belakangan.

“Beberapa bulan ini memang udah berlatih. Hampir tiap hari atau sekitar enam kalilah dalam seminggu, saya konsisten untuk berlari,” tuturnya.

Ia memotivasi anak-anak muda agar mulai rutin melakukan olahraga lari, karena menurut dia banyak dampak positifnya. Bagi kesehatan, ia mengaku tidak merokok lagi dan tubuhnya jauh terasa lebih bugar.

“Mulai aja jogging-jogging pelan, terus kalau ada ajang-ajang begini, ya ikut, Itu akan membantu. Sejauh ini sih fisik saya makin oke kok,” pungkasnya.

Menyusul Sobari, seorang pelari Nami Isihara asal Jepang juga tercatat menempati posisi pertama kategori 50K untuk putri. Sebelumnya, Nami terpantau pernah juga mengikuti Bali Ultra Trail 2023 kategori 50K putri dan menjadi juara kedua.

Adapun peserta yang meramaikan TOTK kategori 50K ini jumlahnya mencapai 61 pelari. Peserta ditantang menyelesaikan rute lari berjarak sekitar 50 kilometer dengan ketinggian hingga sekitar 2.200 meter.

Peserta memulai lari dari lokasi Waterfront City, Pangururan, Kabupaten Samosir. Kemudian, peserta akan melewati jalur Gunung Pusuk Buhit, Lembah Singkam, Hulu Nai Sogop, Lembah Sianjur Mula-Mula, Bukit Burung hingga kembali ke Waterfront City.

Event Kelas Internasional

Badan Penyelenggara Otorita Danau Toba (BPODT) mulai mengumumkan pelaksanaan event lari internasional Trail Of The Kings (TOTK) tepat pada bulan Maret lalu. Kurun waktu sebulan, BPODT membuka pendaftaran bagi peserta untuk berpartisipasi pada TOTK kategori 5K, 10K, 27K juga 50K.

Secara ekslusif kepada Del FM, Direktur Utama Jimmy Bernando Panjaitan mengaku bangga dengan respon positif dari masyarakat. Awal-awal, pihaknya hanya menargetkan 300-an pelari saja. Namun siapa sangka peserta yang mendaftar angkanya malah melonjak hingga 736 peserta dari 12 negara.

“Saya selalu ingin membuat event-event berkelas internasional seperti ini, karena Danau Toba ini kelasnya internasional. Ini bukan sekedar lari marathon seperti umumnya, tapi kita ingin bisa tembus UTMB agar ajang larinya berkelas internasional,” sebutnya.

Ultra-Trail du Mont-Blanc (UTMB) merupakan ajang lomba lari trail terbesar di dunia. Danau Toba, menurut Jimmy berpotensi menjadi tuan rumah UTMB asal memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku secara internasional.

“TOTK inilah yang akan menjadi bahan untuk evaluasi bagi panitia UTMB memutuskan kita layak kedepannya jadi tuan rumah atau tidak. Itu mengapa kita menyebutnya TOTK Zero Edition,” jelasnya.

Jimmy sangat berharap kesuksesan TOTK ini berdampak baik terhadap hasil evaluasi UTMB ke tahun depan. Dengan begitu, aktivitas wisata ke Danau Toba makin bervariasi dan memunculkan lebih banyak peluang-peluang ekonomi bagi warga sekitar.

“Kita udah melibatkan masyarakat untuk TOTK ini. Kita sudah infokan untuk masyarakat yang rumahnya terlewati oleh rute-rute bisa menampilkan hal-hal yang bisa berdampak secara ekonomi, misalnya jualan. Yang terpenting, kita harus optimis ini bisa, karena kalau bukan kita yang membangun daerah kita sendiri, siapa lagi,” kata Jimmy mengakhiri.

(RMN)

Leave a Comment.