Menarik! Warga Desa Sigaol Barat Olah Ikan Iblis Merah Jadi Kerupuk dan Bakso
Ikan red devil atau iblis merah yang masuk jenis predator di Danau Toba yang hari-hari belakangan ini makin banyak dibicarakan karena dianggap meresahkan. Populasinya semakin banyak, sekaligus jadi predator bagi ikan endemik khas Toba lainnya.
Menariknya, di tangan Irvandy Mokodompit alias Pak Fano (31), penduduk Desa Sigaol Barat, Kecamatan Uluan, Kabupaten Toba, ikan iblis merah tersebut ternyata bisa diolah. Ikan yang juga populer dengan nama tayotayo tersebut diolahnya menjadi camilan kerupuk dan bakso.
Baca juga: Monsak, Ilmu Bela Diri Asal Batak Yang Perlu Dilestarikan
Menindaklanjuti temuan kreatif tersebut, kemarin (24 /5/2022), Plt. Kadis Perindustrian Perdagangan Koperasi (Perindagkop) Kabupaten Toba didampingi pejabat terkait lainnya datang berkunjung ke lokasi Irvandy. Kepada mereka, Irvandy menceritakan bagaimana cara dia mengelola ikan tayotayo tersebut.
Irvandy mengatakan proses pengolahan ikan untuk menjadi kerupuk dimulai dengan mengelupas daging ikan yang sebelumnya telah direbus. Selanjutnya daging ikan digiling, dicampur dengan bumbu, lalu setelah ulen dijemur dan dikeringkan.
Setelah kering, adonan kering dipotong-potong tipis lalu digoreng hingga menjadi kerupuk ikan renyah. Sedangkan untuk menjadikan bakso, bahan ulen sebelumnya tidak perlu dikeringkan hanya dibentuk seperti bola pingpong lalu dikukus.
Baca juga: Restocking Ikan Endemik, Pemkab Toba Tabur 75.000 Bibit Ikan Nila di Danau Toba
Pengolahan ikan ini, kata Irvandi, sudah dilakoninya sejak tahun 2021 lalu dengan memakai peralatan sederhana secara manual. Ia masih terkendala peralatan dan mesin penggiling dan bahan pengemasan yang standar.
Harap Irvandy, jika pengolahannya semakin banyak dilakukan, semoga ikan pemangsa yang dikeluhkan nelayan Danau Toba ini, populasinya bisa semakin kecil. Selain itu, juga bisa meningkatkan perekonomiannya sebagian pelaku usaha kecil.
Plt.Kadis Perindagkop Salomo Simanjuntak, pada kesempatan itu juga menawarkan bantuan kepada Irvandy agar pemasarannya makin luas dan bisa menambah pendapatan.
Beberapa bantuan yang ditawarkan antara lain, pelatihan, studi banding, hingga mengurus ijin industri rumah tangga (IRT) untuk mendapatkan label halal. Irvandy juga disarankan membuat usaha cafe di tempat wisata Danau Toba seperti di Desa Siregar Aek Nalas, Uluan agar semakin banyak warga yang tertarik ikut mengolah dan berusaha keripik ikan tayotayo. (RMN)