Efek Tidur Cukup Bagi Kesehatan
DELFMRADIO.CO.ID
Tidur ialah aktivitas pasif yang sangat penting bagi kesehatan fisik dan mental manusia. Kurang tidur, faktanya bisa memunculkan risiko terkena penyakit seperti obesitas, diabetes, cedera, juga gangguan mental.
Selain itu, orang yang sering mengalami gangguan tidur juga berisiko terkena masalah Penyakit Tidak Menular (PTM) yang terjangkit akibat perilaku dan gaya hidup. Dimana kabarnya, PTM menjadi penyebab kematian paling banyak apabila berlangsung kurun waktu yang lama.
Pada dasarnya, manusia membutuhkan total waktu tidur yang berbeda-beda, bergantung faktor umur. Pada tingkatan bayi tidur maksimalnya adalah ± 16 jam per hari, Remaja butuh tidur ± 9 jam per hari dan dewasa butuh tidur ± 7-8 jam per hari.
Baca juga | Hiks, Kevin Sanjaya Sukamuljo Resmi Umumkan Gantung Raket
Kekurangan Waktu Tidur
Mengutip laman Kemenkes, kebutuhan waktu tidur seseorang akan meningkat sesuai kekurangan waktu tidurnya. Tidur yang kurang menciptakan “utang tidur” dan secara alami tubuh akan menuntut agar “utang tidur” terlunasi pada hari-hari berikutnya. Bahkan kafein dan stimulan lainnya tidak bisa mengatasi efek dari kurang tidur kecuali mengistirahatkan diri dengan tidur.
Berikut adalah efek jika manusia kekurangan tidur :
- Kesulitan menjaga mata untuk tetap fokus saat beraktivitas,
- Sulit berhenti menguap,
- Tidak ingat sudah mengemudi berapa lama,
- Masalah dalam mengingat (mudah lupa),
- Depresi,
- Sistem kekebalan tubuh lemah sehingga mudah jatuh sakit,
- Peningkatan persepsi nyeri.
Banyak penelitian menjelaskan bahwa kurang tidur berbahaya bagi kesehatan. Hasil tes menyebutkan, orang yang kekurangan tidur melakukan tugas koordinasi dengan mata dan tangan lebih buruk ketimbang orang yang mabuk
Kekurangan tidur akan membuat seseorang mudah lemah dan sulit mengendalikan emosi saat beraktivitas pada siang hari. Kekurangan tidur juga sangat bahaya bagi mereka yang sering berkendara.
Sopir/ pengedara motor yang kelelahan dan mengantuk ialah faktor utama banyaknya kejadian kecelakaan lalu lintas.Hal ini disebabkan oleh mengantuk yang menjadi fase terakhir otak sebelum tidur dan sulit untuk ditahan.
Mulailah untuk mencukupkan waktu tidur demi hidup lebih sehat dan seimbang.
(RMN)