Luhut Ingatkan Anak Muda Pentingnya Awareness Dengan Ruang Siber

DELFMRADIO.co.id – Kampanye tentang jaga ruang siber disuarakan oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) kepada anak-anak muda di Toba pada 3 September 2022 lalu di Open Theatre Institut Teknologi (IT) Del.

Hadir sebagai keynote speaker yakni Kepala BSSN Hinsa Siburian, Menkomarves Luhut Binsar Pandjaitan, Rektor Institut Teknologi (IT) Del, Director of Government Affairs Huawei Indonesia Yenty Joman dan Kapusbang Keamanan Siber IT DEL Gerry Italiano Wowiling.

Sebagai pembicara pertama, Menko Luhut membuka sambutannya dengan pernyataan tegas kalau menjaga ruang siber sangat penting untuk dilakukan. Hal itu mengingat perkembangan teknologi di era ini sangatlah cepat.

Ia mengimbau anak-anak muda peka, kalau sekarang bukanlah zaman berperang dengan peluru, tapi berperang dengan teknologi. Sehingga awareness dari masyarakat, apalagi anak-anak muda, perlu dimiliki untuk menghadapi hal tersebut.

“Saya titip pesan sekali kalian anak-anak muda supaya betul-betul punya kesadaran yang tinggi mengenai perang siber dalam perkembangan zaman ini,” tuturnya.

Luhut menyebut Indonesia kini sedang berada di titik perkembangan yang arahnya bagus. Lanjut dia, fakta itu tentu membuat banyak orang cemburu dan punya keinginan untuk mengganggu.

BACA JUGA

Siap-Siap! Per 1 Oktober 2022 Ongkos KMP Ihan Batak Bakal Naik

Meski demikian, Luhut juga yakin anak-anak muda Indonesia punya potensi untuk melawan itu. Pernyataan itu disebutnya dihadapan 500 peserta perwakilan mahasiswa IT Del, SMA Unggul Del, mahasiswa Akademi Keperawatan HKBP Balige yang hadir langsung, dan 2000 Siberman yang turut hadir online melalui youtube BSSN.

“Tentunya anak-anak muda Indonesia mampu melawan kejahatan di dunia siber. Jadi pesan saya, kalian sudah dikasih talenta yang baik, fasilitas yang baik, ya belajarlah yang baik biar bisa jadi cyber security yang baik,” pesannya.

Tiongkok, jelas Luhut, bukanlah apa-apa pada 20-30 tahun yang lalu. Tapi, mereka kerja keras dan mencari ilmu kemana-mana, sehingga mereka bisa jadi negara yang teknologinya hebat.

“Sekarang kita siapkan dalam skala yang berbeda, kalau kalian sungguh-sungguh bisa. Jadi harus kolaborasi agar bisa berkembang hebat,” sebutnya.

Menyambung pernyataan itu, Kepala BSSN Hinsa Siburian mengutarakan bahwa ruang siber sangat luas dan ancamannya sangat besar. Tetapi, manfaatnya juga besar jika digunakan dengan baik.

BACA JUGA

Seleksi Jabatan Perangkat Desa di Tapanuli Utara Diikuti Hingga 2.078 peserta

Menurut Hinsa, ancaman itu berkaitan dengan Indonesia sebagai negara kesatuan yang terdiri dari beragam-ragam suku, budaya, agama. Tak perlu heran, sebut Hinsa, di ruang siber banyak adu domba antar suku agama, termasuk ujaran kebencian sebagai bentuk ancaman terhadap pusat kekuatan Indonesia.

Hinsa menyebut salah satu aksi nyata yang bisa dikerjakan untuk menjaga ruang siber adalah dengan rutin mengganti password. “Jadi password itu sebaiknya sering diganti dan menggunakan angka kombinasi agar keamananya lebih terjamin,” pesannya.

Ia pun mengajak anak-anak muda lebih berhati-hati ketika membuka WhatsApp web atau email menggunakan komputer orang lain. Kebiasaan lupa mengeluarkan aku dari komputer orang itu, kata Hinsa, bisa menjadi peluang bagi orang lain untuk meng-hack akun pribadi.

Melengkapi kedua narasumber lain, Gerry Italiano Wowiling menerangkan bahwa cyber security bisa dipelajari dari banyak sumber dengan mudah. Sayangnya, kemampuan itu harus disertai dengan pendidikan formal agar tidak menjadi serangan balik.

Kata dosen IT Del ini, skill cyber security bisa dikembangkan dengan mengingat prinsip yang banyak dikenal dalan dunia siber. Yaitu berpikir seperti pencuri bahkan selangkah di depan dari pencuri agar bisa tahu kemampuan apa yang diterapkan. (RMN)

Leave a Comment.