Ajang Hackhaton Digelar di Institut Teknologi Del
DELFMRADIO.co.id – Bagi para programmer, ajang hackhaton pasti sudah tidak asing lagi. Hackathon menjadi ajang kolaboratif untuk memecahkan masalah tertentu lewat teknologi.
Kali ini, pada 27-28 Oktober 2022, tim dari Riset Ai, Biznet Gio, dan Institut Teknologi (IT) Del berkolaborasi menginisiasi hackathon dengan tema Code for the Nation di auditorium IT Del.
BACA JUGA
Stop Sebar Foto Korban di Media Sosial!

Mengingat baru pertama kali, kompetisi Hackathon: Code for the Nation tersebut masih dikhususkan untuk para mahasiswa S1/D3 di Sumatera Utara saja. Namun siapa sangka, mahasiswa ternyata antusias untuk ikut kompetisi itu, dibuktikan dengan adanya 26 tim yang ikut mendaftar.
CEO of Biznet Gio Dondy Bappedyanto, di sesi pengumuman final Hackhaton, mengaku kaget dengan antusiasme peserta. Meski baru pertama kali diadakan di Toba, ia mengapresiasi usaha mahasiswa dalam mempresentasikan temuan mereka.
Disebutkannya, puluhan proposal tim yang sudah mendaftar, dikurasi lebih dahulu secara online oleh dewan juri yang terdiri dari Founder Riset Ai Budi Rahardjo, CEO of Biznet Gio Dondy Bappedyanto, juga Wakil Rektor II IT Del Rosni Lumbantoruan.
BACA JUGA
Bahas Isu Metaverse, IT Del Ditunjuk Jadi Penyelenggara The 2022 IEEE ICoSNIKOM

Dari hasil kurasi, kemudian didapatlah lima tim terbaik yang diberi kesempatan untuk menampilkan demo secara langsung dihadapan juri. Dari tiga pilihan latar belakang masalah yang diberikan oleh panitia, kelima tim kompak memilih absensi manual di kampus sebagai masalah.
Masing-masing tim diberi waktu yang sangat singkat untuk presentasi sekaligus melakukan demo aplikasi. Hasil pantauan, meski dengan versi berbeda, kelima tim kompak membuat aplikasi “face detect” sebagai solusi agar mahasiswa tidak bisa titip absen lagi karena harus dideteksi kebenarannya langsung lewat wajah.

Adapun pemenang lomba Hackathon adalah Juara 1 berhadiah Rp10 juta + Sertifikat + plakat yang dimenangkan oleh Tim Agribot dari USU. Sementara juara 2 berhadiah Rp7,5 juta + Sertifikat + plakat dimenangkan oleh tim Cicak-Cicak di Dinding dari IT Del dan juara 3 berhadiah Rp5 juta + sertifikat + plakat diraih oleh tim DNS dari IT Del.

Dian Kurniadi, mewakili Riset Ai menyebut, hachkaton kedepan ini bisa dijadikan sebagai kompetisi rutin. Menurutnya, industri dan akademis harus bergandengan erat agar bisa semakin maju, bahkan kata dia, bukan tidak mungkin menjadikan Sumut menjadi pusat Ai.
“Adanya Ai, membuat makin banyak solusi yang bisa dihasilkan jadi lebih cepat dan murah, meski investasi awal juga lebih besar. Jadi industry dan akademis harus bergandengan tangan. Selain ITB, kenapa tidak IT Del juga menekuni Ai,”sebutnya.
(RMN)