Sudah Revitalisasi, Kok Kios di Pasar Balige Banyak Tak Berpenghuni?

DELFMRADIO.CO.ID – Toba

Revitalisasi Pasar Balige sudah rampung dikerjakan sejak Oktober 2022 lalu. Pemerintah Kabupaten Toba melalui Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Toba juga sudah mengupayakan agar para pedagang kembali berjualan ke lokasi pasar.

Namun faktanya, saat tim Del FM menyusuri Pasar Balige pada Jumat, 25 Agustus 2023 lalu, masih kelihatan banyak kios atau petak yang tidak ditempati. Padahal kondisi saat itu adalah Hari Onan atau Pasar Tumbah di Balige yang biasanya padat merayap.

Baca juga | Top! IT Del Bantu Petani Toba Pakai Teknologi Irigasi Tetes Otomatis Tenaga Surya

kios di Balerong banyak yang kosong

Sebut saja, pedagang Mie Gomak Mak Reni yang memilih bertahan untuk berjualan di luar lokasi pasar. Ia menolak kembali ke pasar, karena ukuran kios usai revitalisasi sangatlah kecil.

“Meja ini aja nggak muat apalagi kompor kami ini. Udah berkurang besarnya, berkurang pulak lagi itungannya. Jadi memang tujuannya biar banyak kiosnya,” tutur Mak Reni.

Kios yang tersedia di Pasar Balige terkini memiliki ukuran seluas 2×2 meter persegi. Menurut Mak Reni, itu hanya muat untuk satu buah meja duduk saja.

Selain ukurannya kecil, menurut Mak Reni penempatan lokasi untuk jenis dagangan juga kurang cocok. Kios yang tersedia untuk menjajakan makanan, menurutnya terlalu dekat dengan posisi parit, sehingga terkesan jorok.

“Lagian penjual makanan tempatnya jorok. Di sini tempat kami jual mie gomak, sekitarnya dekat ikan basah terus belakangnya comberan, bau.” Jelasnya.

pedagang di luar pasar balerong

Pasar Makin Sepi

Sementara itu, seorang pedagang minuman dan jajanan, Pak Tanjung memilih untuk bertahan di dalam pasar. Dari pantauan Del FM, ia hanya memakai sebuah meja kecil untuk memajang jualannya. Untuk pengunjung duduk, ia menyediakan sebuah meja dan kursi saja.

Selama berjualan di dalam lokasi pasar, Pak Tanjung mengaku kondisi pasar terkini sangat sepi. Namun ia memilih bertahan karena memang jualannya juga tak begitu banyak.

“Saya termasuk barulah jualan di sini karena menempati kios punya adik. Tapi memang selama saya jualan itu kondisinya sepi lah, nggak ada orang,” sebutnya.

Baca juga | Hore! Del FM Radio Bawa Pulang Piala KPID Sumut Award 2023

Terkait biaya kebersihan dan lain-lain yang dikenakan untuk pedagang, Pak Tanjung mengaku semuanya gratis. Bahkan sejak revitalisasi belum ada lagi pengutipan untuk uang kebersihan seperti sebelumnya.

“Kalau dulu-dulunya bayar Rp5 ribu per bulan. Tapi udah sejak revitalisasi ini belum ada petugas yang jalan untuk meminta uang kebersihan,” terangnya.

(RMN)

Leave a Comment.