Presiden Jokowi Belanja Buah dan Sayur di Pasar Buah Berastagi

DELFMRADIO.CO.ID

Presiden Joko Widodo memanfaatkan liburan lebaran untuk mengunjungi Pasar Buah Berastagi di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatra Utara, pada Sabtu, 13 April 2024. Pasar yang bersejarah dan menjadi pusat kehidupan ekonomi para petani setempat ini menjadi makin ramai saat kehadiran presiden bersama dengan rombongan.

Memiliki luas pasar hingga satu hektare, Pasar Buah Berastagi bukan sekadar tempat transaksi jual beli, tetapi juga simbol dari kekayaan budaya dan agraris Tanah Karo. Berbagai hasil bumi yang terpajang menarik bak gambaran betapa kehidupan tani di tanah ini masih terpelihara baik dari generasi ke generasi.

Baca juga | Alasan Arus Balik, ASN Boleh WFH 16-17 April 2024

Tanpa raut ragu, presiden terjun langsung ke keramaian, memilih dan membeli buah-buahan segar produksi lokal milik para pedagang yang kebanyakan adalah kaum ibu. Presiden lalu membeli lima kilogram jeruk , dua kilogram mangga, dua kilogram salak, dan dua kilogram kentang merah.

Marlina Kataren, pedagang jeruk, menyatakan kegembiraannya dengan kehadiran Kepala Negara. Baginya, pembelian itu bukan sekadar transaksi ekonomi, melainkan simbol harapan agar dagangan buah di pasar tersebut makin laris.

“Alhamdulillah, senang sekali Bapak Negara hadir. Seperti mimpi ini, semoga dengan datangnya Bapak Jokowi, jualan kami makin laris,” ucap Marlina.

Lilis Sembiring, pedagang jeruk lainnya, menceritakan bahwa pertemuannya dengan Presiden Jokowi adalah hal yang emosional baginya. “Wah, tadi saya sempat melihat Pak Jokowi, air matanya langsung mau keluar. Saya sangat senang hati Pak Jokowi boleh hadir di sini.”

Kunjungan Presiden tidak hanya meninggalkan kesan emosional yang mendalam bagi para pedagang. Lebih dari itu, menjadi sebuah signal kuat tentang pentingnya mendukung sektor pertanian lokal.

Sebagai gambaran, sekitar 70 persen penduduk Kabupaten Karo bekerja pada sektor pertanian. Bagi masyarakat sekitar, pasar bukan hanya tempat berdagang, tetapi juga simbol kekuatan dan ketahanan komunitas lokal.

(RMN)

Leave a Comment.