Kerja Sama Tobatenun dan AirAsia, Kenalkan Pariwisata Danau Toba Lewat Tenun Batak

DELFMRADIO.co.id – Akses masuk ke kawasan Danau Toba kini semakin mudah.  Wisatawan punya banyak pilihan jika ingin melakukan perjalanan ke kawasan Danau Toba, baik lewat jalur darat, laut, atau pun udara.

Kemudahan akses tersebut diterawang oleh AirAsia akan membuat kunjungan wisatawan ke Danau Toba semakin meningkat. Atas pertimbangan itulah, AirAsia baru-baru ini telah menjalin kerjasama dengan social entreprise, Tobatenun.

AirAsia dan Tobatenun sepakat untuk bekerja sama mempromosikan Danau Toba melalui produk kriya-nya yaitu tenun batak. Wujud kerjasamanya adalah penataan livery badan pesawat AirAsia yang tentunya dirancang oleh Tobatenun.

Founder dan CEO Capital A Tony Fernandes menyebut branding melalui Livery Air Asia bercorak Tenun Batak dirasa paling cocok untuk menarik rasa ingin tahu penumpang maskapai AirAsia untuk mengenal produk tenun batak.

BACA JUGA

Peremajaan Pajak Balige Selesai, 573 Pedagang Diminta Lakukan Penyesuaian Lapak

Menurut COO Tobatenun Melvi Tampubolon, kerja sama antara Tobatenun dan Air Asia ini sebenarnya sudah dijajaki sejak tahun 2019 atau sebelum pandemi. Sayangnya, kata Melvi, semua pembicaraan untuk berkolaborasi harus terhenti akibat pandemi.

Lanjut Melvi, di tahun 2022, pembicaraan kembali dilanjutkan dan menghasilkan kesepatan yang dituangkan dalam bentuk MoU. Adapun penandatangan MoU sudah dilakukan di Institut Teknologi Del (3/9) oleh Founder dan CEO Tobatenun Kerri Na Basaria Pandjaitan dengan Direktur Utama Indonesia AirAsia, Veranita Yosephine Sinaga.

Penandatangan itu turut disaksikan oleh Menkomarves sekaligus Pembina Yayasan Del Luhut Binsar Pandjaitan dan Devi Simatupang, serta pendiri dan CEO Capital A Tony Fernandes.

Selain livery badan pesawat, menurut Melvi, Tobatenun dan AirAsia juga menjalin kerjasama untuk membuka spot-spot pameran agar orang-orang bisa dengan mudah membeli produk tenun batak. Melvi menyebut, adanya transaksi penjualan tentu akan memberikan manfaat yang bisa dirasakan langsung oleh partonun.

Melalui kerjasama ini, Melvi pun menerangkan bahwa Tobatenun ingin merepresentasikan kalau Tenun Batak itu merupakan hasil budaya yang layak untuk diperhitungkan bukan saja nasional tapi juga internasional. Dengan begitu, Melvi berharap, penjualan tenun nantinya akan semakin meningkat.

BACA JUGA

Luhut Ingatkan Anak Muda Pentingnya Awareness Dengan Ruang Siber

Melalui Del FM Radio, Melvi berpesan agar partonun di Kawasan Danau Toba, baik mitra atau bukan mitra Tobatenun, giat menjaga kualitas kain tenunan mereka. Sebutnya, hanya dengan kualitas baik itulah tenun batak ini akan lebih muda diterima secara nasional bahkan internasional.

Tobatenun dan Marginalisasi Perempuan

Dibalik penjualan sebuah tenun, ternyata ada cita-cita mulia  yang ingin diwujudkan pendirinya melalui Tobatenun. Kerri Na Basaria Pandjaitan berpendapat dibalik nilai tradisi yang menempel pada tenun batak, faktanya partonun masih jauh dari kata ‘sejahtera’.

Melalui Tobatenun, kesan tradisional yang menempel pada kain tenun berubah menjadi lebih modern lewat brand fashion yang mengubah cara pandang sekaligus cara pakai kain tenun menjadi lebih stylish dan fashionable.

Selain melakukan peremajaan kain tenun batak, Kerri pun ingin men-sejahterahkan perekonomian para partonun. Tentunya, jika pertumbuhan ekonomi baik, marginalisasi yang kerap terjadi pada perempuan juga bisa dikurangi.

Seperti namanya, Toba Tenun memiliki arti kain tenun yang berasal dari Toba atau Batak Toba. Selain itu, karena usaha yang bersifat sebagai social enterprise, Toba Tenun pun didedikasikan Kerri untuk melestarikan budaya sekaligus menaikkan derajat dan membantu perkembangan sosial ekonomi para pengrajin di sana.

Kerri, melalui Tobatenun, getol melakukan upaya-upaya promosi melalui kerja sama dengan banyak pihak untuk memperkenalkan tenun batak. Jika sebelumnya, dipakai hanya untuk upacara adat kini tenun batak atau ulos sudah dikreasikan kedalam berbagai produk turunan.

Mulai dari topi, t-shirt, dress, tote-bag, hand-bag dan banyak lainnya. Produk tersebut dihasilkan oleh Tobatenun bekerja sama dengan Jabu Borna dan Jabu Bonang bersama para penenun atau partonun mitra Tobatenun. (RMN)

Leave a Comment.