IT Del Latih Warga Laguboti Tingkatkan Pengolahan Kemiri

Bersama mitra dari Desa Pardinggaran Toruan, Institut Teknologi (IT) Del melakukan pengabdian masyarakat terkait usaha pengolahan kemiri di Kecamatan Laguboti, Kabupaten Toba. Ketua Program Kemitraan Masyarakat IT Del, Nenni Mona Aruan (25/10/2021) menerangkan, IT Del menggandeng pemilik usaha pengolah kemiri Adil Pangaribuan pada pelatihan tersebut.

Nenni yang didampingi oleh rekan dosen IT Del lainnya, Istas Manalu dan Adriyanto Prihartantyo, menyebut bahwa pada kesempatan itu pihaknya melatih masyarakat untuk mengolah cangkang kemiri menjadi arang serta melakukan inovasi pembuatan mesin kemiri. Selain itu, kepada masyarakat juga dilatih bagaimana cara mengolah biji kemiri menjadi bahan bakar biodesel.

“Kami ingin memperkenalkan kepada masyarakat bagaimana menambah nilai jual cangkang kemiri dengan mengolahnya menjadi arang dan juga mengenalkan manfaat lain dari biji kemiri sebagai biodiesel yang belum pernah disadari oleh masyarakat setempat,” sebut Nenni.

Baca juga: Resmi Launching! Laboratorium Desain Produk dan Inovasi Berkonsep Smart Classroom di Institut Teknologi Del

Ia menyebut pelatihan tersebut diinisiasi oleh IT Del melihat keadaan pasar dimana harga jual kemiri sifatnya sangat fluktuatif. Tinggi rendahnya harga jual kemiri di pasaran juga seringkali dikategorikan berdasarkan keutuhan biji kemiri yang dihasilkan. Biji kemiri utuh (bulat) dihargai lebih tinggi dibandingkan biji kemiri berbelah dua serta biji kemiri hancur yang lebih dari belah dua.

Padahal, sebutnya, proses pemecahan kemiri menggunakan mesin lama juga belum begitu optimal. Bagaimana pulalah dengan masyarakat yang masih memecah kemiri secara tradisional, tentu harga penjualan total biji kemiri tidak begitu signifikan memberikan keuntungan bagi pelaku usaha kemiri.

Baca juga: Dua Pelajar Asal SMPN 1 Sigumpar Akan Bertanding di Level Nasional

Menjawab persoalan tersebut, ia dan tim, membuat inovasi pada mesin pemecah kemiri. Dengan inovasi tersebut, kata Nenni, proses pemecahan kemiri diharapkan dapat menghasilkan biji kemiri hingga mencapai 90% , dari awalnya hanya 70-80% saja.

Pada pelatihan terakhir sekaligus penutupan yang digelar kemarin, Minggu, 24 Oktober 2021, tim IT Del juga mengenalkan bagaimana cara mengolah cangkang kemiri menjadi arang dengan bahan bakar yang mudah ditemukan serta pemanfaatan biji kemiri menjadi biodiesel. Dengan harapan, keuntungan masyarakat bisa lebih optimal.

Selain itu, pada momen tersebut, IT Del juga menyerahkan mesin kemiri dengan ayakan dan peralatan pengolahan arang yang nantinya bisa digunakan oleh masyarakat. Dengan begitu, warga setempat bisa mengolah dan membuat arang dari cangkang kemiri sendiri. Belum lagi jika kemiri bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar biodiesel, maka ada harapan baru akan peningkatan ekonomi dan kepedulian terhadap lingkungan dapat meningkat.

Untuk diketahui, sebut Nenni, Sumatra Utara adalah salah satu provinsi penghasil kemiri 5 terbesar di Indonesia. Dikutip dari data Badan Pusat Statistik Sumatera Utara, Kabupaten Toba sendiri berada di urutan ke 12 sebagai pemasok kemiri dihitung dari produksi daerah per tahunnya. (RMN)

Leave a Comment.