Begini Gambaran Prabu di SMA Unggul Del, Tak Ada Perpeloncoan!

DELFMRADIO.co.id – TOBA

Prabu atau Program Adaptasi Budaya Unggul adalah program dari SMA Unggul Del (SUD) untuk calon siswa (casis) baru. Pada saat prabu, para casis akan belajar untuk mengenal kehidupan di SUD yang notabene mengusung konsep asrama.

“Dalam acara ini akan ada pengenalan kehidupan asrama mulai dari bangun sampai tidur, cara merapihkan diri, kamar dan asrama, dan merapikan barang pribadi. Pengenalan kehidupan belajar di SUD, mulai dari KBM, Belajar Mandiri juga tutor sebaya,“ jelas Ketua Panitia Prabu 2023, Ripai Sinaga.

Baca juga || Klasemen Akhir Kualifikasi PON Ski Air 2023 di Danau Toba, Jawa Timur Jadi Juara Umum!

Ia menegaskan bahwa prabu di SUD tidak menganut perpeloncoan. Hanya saja, abang dan kakak senior boleh menegur casis apabila melanggar aturan.

“Yang pasti tidak ada plonco, tapi si abangan atau kakaan di kamar harus mengajari adik-adiknya pengenalan budaya asrama. Mereka juga boleh menegur adik2nya apabila tidak mengikuti peraturan,” tegasnya.

Berikut highlight kegiatan casis saat prabu di SUD:

1. Sambutan Casis Baru

Awal prabu, tepatnya 3 Juli 2023, sebanyak 154 casis angkatan 12, untuk pertama kalinya hadir ke sekolah SUD. Mereka mendapatkan penjelasan mengenai rangkaian prabu yang akan membantu mereka memahami nilai, budaya serta aturan yang ada di SUD.

2. Pengenalan profil SMA Unggul Del

Para casis diberi pengenalan tentang pendidikan karakter yang tidak kalah penting dari pengetahuan. Seperti kita tahu, SUD menganut filosofi 3M yaitu Mar-Tuhan, Marroha, dan Marbisuk.

Saat prabu, casis belajar mempraktekkan cara laku di asrama, mulai dari mencuci, menyetrika, hingga menyapu sendiri. Kalau biasanya diurusin, di SUD harus mengurus diri sendiri.

3. Latihan Manajemen Emosi

Jauh dari orang tua seringkali membuat casis home sick dan memasuki kehidupan asrama bukanlah hal mudah. Mau tidak mau, mereka harus belajar menguatkan diri agar bisa mengikuti kegiatan belajar dengan baik.

Di prabu, casis mendapat seminari kesehatan dan psikologi “Psychological Resillience” dari profesional psikologi. Mereka juga mendapat pelatihan konseling sebaya (peer counseling) agar dapat menguatkan sesama casis yang membutuhkan.

4. Latihan Manajemen Fisik

Di asrama, siswa harus disiplin dan mandiri. Selain emosi, casis harus memiliki fisik yang kuat agar mampu menyeimbangkan saat belajar dan juga mengurus diri sendiri secara disiplin.

Di masa prabu, mereka mengikuti pelatihan baris-berbaris (PBB) seperti lari, push up dan lainnya.

5. Sharing Kegiatan Akademik

Casis mendapat penjelasan rinci mengenai kurikulum, budaya belajar, etika berkomunikasi, simulasi belajar mandiri, dan pengenalan ekstrakurikuler di SMA Unggul Del.

Saat prabu, casis mendapat tantangan aktivitas pembelajaran berbasik proyek dan studi kasus. Kegiatan ini menjadi stimulus bagi casis untuk berdiskusi dan belajar bersama.

6. Ibadah Ucapan Syukur

Mar-Tuhan atau menjadikan Tuhan sebagai yang terutama adalah pendidikan karakter yang terus diajarkan di SUD. Penutup prabu, casis mengikuti ibadah sesuai kepercayaan masing-masing.

Casis berdoa agar Tuhan menyertai perjalanan studi mereka di SUD dengan baik. Kalau kata Pembina Yayasan Del yang menaungi SUD, “Ingatlah selalu berdoa, banyak orang pintar, tapi kalau sombong tak ada gunanya,” Luhut Binsar Pandjaitan.

(RMN)

Leave a Comment.