Update Terkini Kasus Perusakan Fasilitas IGD di RS HKBP Balige

Aksi perusakan fasilitas IGD di Rumah Sakit HKBP Balige, Kabupaten Toba, pada Sabtu (09/10/2021) sekitar pukul 23.00 WIB yang terekam kamera CCTV dan viral, kini tengah diselidiki oleh pihak kepolisian. Atas kejadian tersebut, pihak RS HKBP Balige telah membuat laporan resmi kepada polisi terkait kejadian tersebut.

Plt Direktur RS HKBP Balige Dr Benny Sinaga angkat bicara dan menjelaskan kronologi kejadian tersebut. Menurutnya, kejadian itu bermula dari adanya pasien korban kecelakaan lalulintas tidak sadarkan diri yang diantar oleh warga ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS HKBP Balige.

“Pada hari Sabtu (9/10/2021) sekitar pukul 23.00 WIB tepatnya malam Minggu, ada seorang pemuda berumur 30 tahun diantar oleh warga karena ditemukan tergeletak di jalan. Sesampainya di IGD, langsung diadakan respon time dan ditangani oleh perawat dan dokter. Semua yang bertugas di emergency langsung melakukan registrasi,” kata Benny di kantor RS HKBP Balige, Senin (11/10/2021).

Kondisi pasien inisial GS (30), sebutnya, datang dalam keadaan tidak sadar dan oleh dokter diadakan pemeriksaan fisik kemudian pemasangan infus. Terdapat luka di bagian kepala sehingga dijahit untuk menghentikan pendarahan.

“Setelah pasien stabil kita rawat sambil menunggu keluarga, namun karena tidak ada keluarga, petugas kita menghubungi kepolisian,”sebutnya.

Baca juga: 5 Daerah Penghasil Kopi Unggulan di Indonesia

Lanjutnya, sekitar 30 menit kemudian, beberapa orang pemuda yang mengaku keluarga pasien datang ke IGD mempertanyakan kondisi pasien, dan tim medis menjelaskan. Tapi, pihak kerabat korban justru melakukan tindakan anarkis dan menuding pihak rumah sakit tidak melakukan penanganan cepat dan mengabaikan pasien.

“Dokter kita sudah menjelaskan apa yang sudah dilakukan, tetapi sekelompok pemuda yang datang langsung melakukan tindakan-tindakan dan menyebabkan kerusakan di fasilitas IGD Rumah Sakit RS, bukan hanya perusakan, dalam kejadian itu ada juga tindakan penganiayaan terhadap petugas nakes kita,”ungkapnya.

Sekelompok pemuda melempar buku dan merusak fasilitas serta mengejar para nakes yang diduga merasa tidak puas atas pelayanan terhadap GS. Pada saat bersamaan, jelas Benny, pihak pengamanan sudah berusaha untuk mengamankan situasi, namun security juga mendapat penganiayaan dan saat ini sedang dirawat di Rumah Sakit.

Akibat peristiwa tersebut, sejumlah nakes yang bertugas pun terpaksa meninggalkan ruangan emergency karena dihantui rasa takut. Tanpa seijin Rumah Sakit, terangnya, sekelompok pemuda itu pun membawa pasien keluar dalam kondisi masih terpasang infuse.

Pasca pelaporan, Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra, Rabu (13/10/2021), menyebut telah mengamankan dua orang terduga pelaku berinisial TS dan JS. Kedua pelaku saat ini tengah dirawat di RS Columbia sedangkan GS yang sebelumnya dirawat di RS HKBP Balige telah dibawa keluarga dan dirawat di RS Mitra Sejati, Medan.

“Pada hari Minggu (10/10), kedua pelaku ini kembali ke rumah sakit HKBP Balige untuk melakukan perdamaian. Namun dalam perjalanannya kembali terjadi keributan dan kedua orang ini kini dirawat di Rumah Sakit Colombia,” terang Panca. (RMN)

 

Leave a Comment.