Sepanjang 2021, Ada 15 Kasus Kekerasan yang Ditangani Dinas PMDPPA Toba
Kasus kekerasan di beberapa wilayah di Indonesia belakangan ini kembali menjadi sorotan. Mengapa tidak, kasus kekerasan bahkan telah merambat sampai ke institusi pendidikan.
Kasus kekerasan juga terjadi di Kabupaten Toba. Dalam laporannya, pada temu pers di kantor bupati (16/12/2021) Kepala Dinas PMDPPA Kabupaten Toba, Henri Silalahi melaporkan ada 15 kasus kekerasan yang sedang di tangani oleh Dinas PMDPPA di sepanjang tahun 2021.
Kasus kekerasan tersebut terdiri dari 3 kasus Kekerasan Dalam Rumah tangga (KDRT). Dari ketiga kasus, 2 kasus sudah berdamai dan 1 kasus sedang di proses hukum. Sementara untuk kekerasan fisik terdapat dua kasus. Satu kasus berdamai dan satu kasus sedang dip roses hukum.
Untuk kekerasan psikis, tahun 2021 ada 2 kasus dan sudah berdamai. Terakhir untuk kasus kekerasan seksual, kasus paling banyak, terdapat 8 kasus dan semuanya sedang di proses hukum.
Menurut laporan Henry, secara angka, kasus kekerasan di Toba yang ditangani oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Perempuan dan Perlindungan Anak (PMD-PPA) ini jika dibandingkan tahun sebelumnya cenderung mengalami penurunan. Sebelumnya, tahun 2020, kasus kekerasan di Toba yang ditangani mencapai total 17 kasus, 6 KDRT, 1 kekerasan fisik, 0 kekerasan psikis, dan 10 kekerasan seksual.
Meski mengalami penurunan, Henry mengakui masih perlu ditelusuri apakah angka kekerasan memang turun atau korban kekerasan yang takut untuk melaporkan. Pasalnya, kata Henry, ada beberapa kasus kekerasan yang pelaporannya justru dilakukan oleh orang lain yang mengenal korban.
“Kita tidak memungkiri, masih adanya pola pikir masyarakat daripada dilapor nanti bisa malu. Malu keturunannya kalau kasusnya diungkap. Padahal justru diam itu merusak mental si korban,” terang Henry.
Karenanya di tahun 2022, Dinas PMDPPA Toba berkomitmen untuk terus mensosialisasikan agar masyarakat tak perlu takut dan terbuka. (RMN)