Ruas jalan lintas yang menghubungkan Pangaribuan dengan Garoga, tepatnya di Desa Najumambe, Kecamatan Pangaribuan, Kabupaten Tapanuli Utara, mengalami longsor. Longsor yang diperkirakan mencapai 20 meter dengan kedalaman mencapai 50 meter itu membuat tumpahan tanah mengarah ke jurang.
Akibat peristiwa itu, arus lalu lintas dari Pangaribuan menuju Garoga dan sebaliknya terganggu. Pihak kepolisian setempat telah membuat police line di lokasi kejadian.
Baca juga : Pasca Banjir dan Longsor, Pemkab Toba: Cek Apakah Ada Pembalakan Hutan
Dilansir dari Analisadaily.com, di lokasi longsor juga terdapat proyek pembangunan bronjong yang diperkirakan sepanjang 15 meter. Proyek itupun turut amblas terbawa longsor.
Diketahui, proyek pembangunan bronjong penahan itu menelan biaya hingga Rp 3,9 miliar tahun anggaran 2021. “Peristiwa longsor terjadi pada Rabu (12/1/) sekitar pukul 13.30 WIB,” kata Kasi Humas Polres Tapanuli Utara, Aiptu W. Baringbing, Kamis (13/1).
Pihak kepolisian juga telah melakukan koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Tapanuli Utara sehingga perlahan kendaraan bermotor bisa melintas. “Roda empat bisa melintas namun kita masih berlakukan sistem buka tutup di lokasi dan masih dijaga oleh personel dari Polsek Pangaribuan,” sebutnya.
Lomba lari trail untuk kategori 50K dan 27K berlangsung sekitar pukul 5.00 dan 05.30 WIB,…
Pelari asal Bandung, Jawa Barat Sobari Herdiana (29) berhasil menyabet juara satu putra kategori tertinggi…
Event lari trail kelas dunia, Trail Of The Kings (TOTK) memulai rangkaian acaranya pada Jumat…
Swifties pasti gembira mendapat kabar sang idola Taylor Swift akhirnya merilis kembali album barunya, album…
Upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional di Kabupaten Toba berlangsung hikmat di Lapangan SMP Negeri 4…
Jabi-jabi adalah Bahasa Batak yang merujuk kepada satu jenis pohon berukuran besar, baik batang maupun…