Rame Fenomena Air di Danau Toba, Ini Penjelasan BMKG Silangit

DELFMRADIO.CO.ID – Toba

Baru-baru ini berseliweran di media sosial, sebuah video yang memperlihatkan adanya dua pusaran air di Danau Toba yang turun dari atas langit. Dari video tersebut diketahui bahwa warga melihat secara jelas kejadian tersebut dari lokasi pantai di Kecamatan Porsea, Minggu (13/8/2023).

Usai viral, video tersebut mendapat tanggapan yang beragam dari warga media sosial. Ada yang bercanda dan menyebut bahwa pusaran tersebut akan membawa manusia ke skypiea, ada lagi yang mengatakan bahwa fenomena tersebut sudah biasa dan sering terjadi di Danau Toba.

Baca juga | Ada Apostille, Ngurus Dokumen ke Luar Negeri Jadi Lebih Mudah

Penjelasan BMKG Silangit

Meluruskan ragam persepsi tersebut, Forecaster Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Silangit Andreas Kurniawan Silitonga menjelaskan, fenomena tersebut dinamakan dengan Water Spout. Sebuah fenomena yang mirip dengan puting beliung namun terjadi di sebuah perairan yang luas.

“Hal yang membedakan keduanya adalah lokasi peristiwa tersebut terjadi. Jika angin puting puling terjadi di darat maka Water Spout terjadi di perairan yang luas,” jelas Andreas.

Baca juga | Thank God! Kualitas Udara di Toba Baik Versi IQAir

Forecaster BMKG Silangit, Andreas dan Andrian Situmeang (kiri ke kanan).

Kata dia, fenomena tersebut terjadi akibat adanya interaksi antara awan cumulonimbus atau CB dengan lapisan yang berada dibawahnya. Namun tak semua awan CB juga bisa menimbulkan Water Spout.

Menurutnya, fenomena yang menghebohkan masyarakat tersebut sebenarnya bukan pertama kali terjadi di Danau Toba. Meski demikian frekuensi terjadinya juga sangat jarang.

Andreas berpendapat, Water Spout tidak begitu berbahaya bagi sekitar karena radius terjangannya cenderung kecil. Durasi terjadinya juga relatif singkat, hanya sekitar 10 menit saja.

“Lokasi terjadinya Water Spout itu cenderung kecil dan durasinya hanya kurang lebih 10 menit. Tapi memang, jika kebetulan ada hewan atau orang yang berada dekat dengan putaran air, barulah membahayakan.” kata Andreas.

Lanjut Andreas, Water Spout keseringan terjadi beriringan dengan hujan lebat dan angin kencang. Oleh karena itu, Andreas mengimbau agar masyarakat berhati-hati jika cuaca sedang hujan deras dan angin kencang. Jangan lupa untuk menjaga jarak, jika fenomena serupa terjadi untuk menghindari bahaya.

(RMN)

Leave a Comment.