Pemkab Toba Gelar Pelatihan Menjahit Bagi Angkatan Kerja Disabilitas

Pemerintah Kabupaten (Pemkab Toba) melalui Dinas Tenaga Kerja Toba mengelar pelatihan menjahit bagi angkatan kerja disabilitas di Yayasan Cahaya Bersama Rakyat, Sigumpar, Kabupaten Toba. Pelatihan yang akan berlangsung mulai 28 Oktober 2021 hingga 1 Desember 2021 tersebut dibuka langsung oleh Bupati Toba Poltak Sitorus didampingi Wabup Tonny M.Simanjuntak.

Dalam sambutannya, Bupati Poltak Sitorus mengharapkan dengan adanya pelatihan ini, para peserta memiliki ketrampilan dan pada akhirnya dapat membuka usaha baru, sesuai dengan pelatihan yang diikuti. Ia berharap kegiatan tersebut juga dapat mendorong terciptanya perluasan kesempatan kerja, dan mengurangi pengangguran yang ada di Kabupaten Toba, serta meningkatkan taraf perekonomian masyarakat.

Baca juga: Pemerintah Pastikan Cuti Bersama Natal 24 Desember 2021 Dihapus

Pada kesempatan itu, Bupati juga memotivasi angkatan kerja disabilitas agar tekun melatih diri dan tidak merasa rendah diri. Ia bahkan menyebut kemungkinan suatu saat nanti angkatan kerja disabilitas dimungkinkan untuk menjahit pakaian seragam Pemkab Toba.

“Silakan mencoba dengan tekun, latih dirimu, jangan merasa rendah diri. Berinovasilah supaya hasilnya lebih bagus misalnya menjahit topi khas Batak tapi disukai wisatawan. Kalau tekun berlatih bisa saja suatu saat akan menjahit pakaian seragam Pemkab Toba,” sebutnya.

Baca juga: IT Del Latih Warga Laguboti Tingkatkan Pengolahan Kemiri

Kepada instruktur, Melati Siahaan, Bupati juga meminta agar benar-benar dan serius membimbing dan melatih para peserta, memberikan yang terbaik kepada peserta, sesuai dengan kompetensinya. Pengajaran tersebut diharapkan disampaikan dengan mudah agar bisa dicerna dan kelak mereka bisa lebih kreatif, inovatif dan penuh kreasi, sehingga mampu bersaing dalam dunia usaha, terutama dalam menyongsong destinasi pariwisata Danau Toba yang telah ditetapkan sebagai kawasan Strategis Pariwisata Nasional.

Adapun peserta yang ikut pelatihan menjahit tersebut ada sebanyak 20 orang. Semuanya ada perempuan penyandang disabilitas, umumnya tuna rungu. (RMN)

Leave a Comment.