Mantap, Panen Kentang di Food Estate Humbahas Hasilkan 18 Ton Per Hektar

DELFMRADIO.co.id – TOBA

Lahan Food Estate di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) untuk pertama kalinya melakukan panen kentang. Hasil panennya mencapai bobot panen hingga 15 ton atau rasio 18 ton per hektar.

Kabar baik itu disampaikan oleh Staf Khusus kemenkomarves Van Basten kepada Dek FM melalui WhatsApp pada Selasa (14/3/2023). Menurutnya, panen kentang akan dilakukan bertahap, dimana tahap pertamanya dilakukan di lahan seluas 0,8 hektar.

“Pada Kamis, 9 Maret 2023, tim dan saya telah menyaksikan panen kentang perdana Tahun 2023 secara bertahap, pada tahap pertama seluas 0,8 hektar di lahan petani Food Estate yang bermitra dengan PT Parnaraya,” sebutnya.

Total penjualan hasil panen kentang, sebutnya, mencapai harga Rp. 138 juta dalam 4 grade. Sementara total biaya budidaya (COGS) adalah sebesar Rp 122 juta maka keuntungan panen mencapai Rp 16 juta.

Baca juga: Orang Kota Perlu Nyobain Suasana Toba, Ini Alasannya!


Pertanian komoditi kentang di lahan Food Estate Humbang Hasundutan (Humbahas) akhirnya panen melakukan panen perdana kentang di lahan FE di desa Ria-ria, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan , Kamis 7 Maret 2023.

Dilansir dari mapikornews.com, petani di lahan Food Estate Humbahas Haposan Siregar menuturkan bahwa hasil panen perdana tersebut sudah sangat bagus dan memuaskan. Pasalnya, menurut Haposan, lahan kentang miliknya hanya seluas 1 hektar namun bisa menghasilkan hingga 18 ton.

Haposan mengatakan, kentang yang dipanen berusia 100 hari setelah masa tanam. Hasil panen akan dijual kepada penampung  tertinggi yaitu dengan bekerja sama bersama PT Parna Raya.

Haposan juga mengungkapkan, setelah FE di buka di Humbahas, para petani di lokasi FE sangat terbantu perekonomiannya. Dikatakannya, penghasilan petani meningkat pesat setelah bertani di FE.

“Oh jelas meningkat (penghasilan), awalnya penghasilan kami sekitar 1 juta per bulan kotor, itu pun tergantung harga dipasar, kalau sekarang saya pribadi sudah mengantongi penghasilan 8-9 juta per bulan,” kata Haposan.

Baca juga: Selamat! Kota Sibolga Terima Penghargaan UHC Award 2023


Haposan juga mengingatkan kepada semua pihak yang mengatakan pertanian mereka di FE gagal, agar menyebarkan berita yang berimbang. Menurutnya pihak-pihak yang menyebut FE gagal hanya melihat yang gagal tanpa melihat keberhasilan petani yang lain.

“Jadi kalau ada yang bilang gagal, itu sangat bertentangan dengan yang kami rasakan, kalau menyebarkan berita jangan hanya yang gagalnya di sebarkan, lihat juga yang berhasil seperti kami ini, sudah banyak dari kami yang berhasil sampai membeli mobil baru dari hasil pertanian di FE ini,” tambah Haposan. (RMN)

Leave a Comment.