Manfaatkan Eceng Gondok Jadi Pupuk, Kemenko Marves Dukung Kerjasama PT Mayora Indah dan IT Del

DELFMRADIO.id PT Mayora Indah, Tbk dan Institut Teknologi (IT) Del didukung oleh Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) melakukan penandatanganan kerja sama secara simbolis terkait
pemanfaatan eceng gondok di Destinasi Pariwisata Super Priotas (DPSP) Danau Toba. Penandatangan berlangsung di Mayora Group Headquarters, Jakarta pada Jumat (8/7/2022).

Melalui kerjasama tersebut, PT. Mayora Indah, Tbk dan IT Del berkomitmen untuk membangun fasilitas pengolahan eceng gondok menjadi pupuk cair dan pupuk padat. Upaya ini diklaim akan membawa dampak positif dalam mengurangi populasi eceng gondok di Danau Toba.

Fyi, eceng gondok merupakan tumbuhan air yang mengandung unsur- unsur hara seperti Nitrogen (2,34%) , Phosphor (0,24%), Potassium (1,95%) serta asam humat yang menghasilkan senyawa fitohara yang mampu mempercepat pertumbuhan akar
tanaman. Dengan begitu, eceng gondok dapat diolah menjadi produk pupuk yang dapat memenuhi kebutuhan para petani di Toba.

Sebelumnya, keberadaan eceng gondok dianggap sebagai gulma yang dapat mengurangi nilai estetika danau. Hal itu dikarenakan pertumbuhannya sangat pesat, populasi awalnya 100 m2 berkembang jadi 200 m2 hanya dalam waktu 7 hari.

Baca juga: IT Del Dukung Pengembangan UMKM Toba Lewat Digitalisasi

Asisten Deputi Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan, Kosmas Harefa, secara terpisah, menyebut bahwa Kemenko Marves dalam hal ini terus berupaya melakukan tugasnya dalam melakukan koordinasi, sinkronisasi, dan
pengendalian dalam menjadikan DPSP Danau Toba sebagai destinasi pariwisata yang berkualias dan berkelanjutan. Ia menyebut kerja sama ini juga turut didukung oleh Pemkab Toba.

“Cita- cita besar kita adalah menjadikan Danau Toba sebagai destinasi yang berkualitas. Dalam rangka itu, segala sesuatu yang menghambat kemajuan ke arah sana perlu kita cermati.” sebutnya.

Sebagai gambaran, kebutuhan pupuk masyarakat per satu musim tanam adalah 39 ribu ton, sementara suplai pupuk tersedia hanya 10 ribu ton. Selain itu, terdapat disparitas harga pupuk kimia bersubsidi dengan nonsubsidi.

Selain estetika danau, lewat program ini nantinya akan timbul harga kompetitif diantara petani terkait pupuk organik.

Leave a Comment.