Kunjungi Tobatenun, Jokowi Ingin Pewarnaan Alami Benang Tenun Dilestarikan

Disela-sela peresmian pelabuhan dan kapal di Ajibata, Parapat (2/2/2022), Presiden Jokowi menyempatkan diri untuk mengunjungi beberapa tenan UMKM di kawasan Danau Toba. Beberapa tenan hadir di sana, seperti Piltik Coffee, Dame Ulos, Tobatenun, dan beberapa UMKM binaan Bank Indonesia lainnya.

Salah satu tenan yang dikunjungi oleh Jokowi adalah Tobatenun. Di tenan tersebut, Jokowi diberi penjelasan oleh Erlina C.H.D Pardede, Community Development Tobatenun, terkait penggunaan pewarna alami untuk benang tenunan yang kerap dikampanyekan oleh Tobatenun.

Kepada Jokowi, Erlina memaparkan bahwa pewarnaan benang yang berasal dari akar, kulit kayu, umbi-umbian serta buah-buahan itu ramah lingkungan. Apalagi, jelas Erlina, di kawasan Danau Toba, pewarna alami itu masih mudah ditemukan

Merespon itu, Jokowi pun mendukung agar upaya itu semakin digiatkan. Presiden, jelas Erlina, juga menugaskan Menparekraf Sandiaga Uno agar kebudayaan asli seperti ulos, semakin dipromosikan. “Pak Jokowi mengatakan ke Pak Sandiaga biar kerjasama dengan Tobatenun biar ini bisa dijadikan salah satu daya tarik wisata, apalagi perwarnaan alami di Sumut itu masih jarang.”

Baca juga: Memperingati Hari Ulos Nasional 2021; Tobatenun Gelorakan Semangat “Bangga Bertenun Bangga Berbudaya”

Erlina menceritakan, saat berkunjung, Presiden Jokowi sangat tertarik dengan salah satu item yang Tobatenun pamerkan. Kalau di masyarakat, kata Erlina, item itu disebut sebagai Gobar atau Selimut Tebal.

Uniknya, Presiden Jokowi justru tertarik mengkreasikannya menjadi jas. “Pak presiden menanyakan, bisa nggak ini dijadikan jas, kami menjawab bisa, dan bapak presiden membelinya. Kami terkejut, karena presiden bisa melihat kemungkinan selimut dikreasikan jadi jas.”

Sebelum meninggalkan tenan, pihak Tobatenun juga menyerahkan ulos sibolang. Kata Erlina,  pihaknya sengaja memberikan ulos sibolang berwarna cerah sebagai lambang sukacita. Sebaliknya, jika ulos sibolang itu berwarna biru atau hitam maknanya adalah duka.

“Kami memberikan ulos bolang berwarna cerah melambangkan sukacita untuk kesehatan dan kepemimpinan di Indonesia dan juga keluarga bapak Jokowi.”tuturnya.

Baca juga: Del Menyapa: Erlina dan Hanna (Toba Tenun) – Momen 20 Tahun Yayasan DEL

Sebagai informasi, Tobatenun adalah komunitas yang kini sudah bekerjasama dengan 200 orang penenun termasuk didalamnya panirat dan panggatip di Kawasan Danau Toba untuk mengedukasi tentang pewarnaan alami. Ada dua fokus program yang kini tengah digalakkan oleh Tobatenun, diantaranya pelatihan tentang revitalisasi ulos lama dengan pewarnaan alami dan melakukan produk-produk turunan agar ulos semakin diterima masyarakat.

“Kami siap mengambil bagian agar penenun bisa menghasilkan hasil tenunan yang memang berkualitas dan bermutu tinggi. Dengan begitu ulos tidak terkesan murahan tapi punya nilai tinggi.”

Tobatenun, kata Erlina, juga sudah berhasil merevitalisasi ulos ragidup yang biasanya digunakan untuk orang yang dihormati. Revitalisasi ulos ragidup yang menggabungkan 5 bagian ulos jadi satu itu, dikerjakan dalam kurun waktu sebulan, dan itu, kata Erlina, adalah sebuah pencapaian bagi Tobatenun. (RMN)

Leave a Comment.