Zaman dahulu, beberapa tetua adat di desa mengambil keputusan untuk membangun sebuah pemukiman atau huta adalah melalui Pohon Hariara.
Caranya ?
Pertama-tama, bibit pohon Hariara di tanam di tempat yang akan dibangun sebagai huta
Kurun waktu 7 hari, bibit pohon tersebut akan dipantau perkembangannya.
Jika bibit pohon yang di tanam dapat tumbuh dengan subur, maka masyarakat menyakini tempat itu akan membawa berkah dan cocok dijadikan huta.
Sebaliknya, jika tidak tumbuh atau layu, maka tanah tersebut tidak layak untuk dihuni.
Mengapa 7 hari?
Hariara berasal dari dua kata, yakni Hari=hari dan Ara=tujuh, maka sering disebut sebagai pohon hari ketujuh.
Tanah yang dapat membuat Pohon Hariara hidup setelah hari ketujuh dipercaya bebas tulah, bebas petaka, dan dipercaya akan membawa kemakmuran pada masyarakat Batak yang tinggal di dalam Huta yang ditumbuhi Pohon Hariara tersebut.
Baca juga : Hombung Tempat Tidur Masyarakat Batak Zaman Dahulu
Itu sebabnya, jika tidak ditebang, berapa lamanya umur Pohon Hariara di sebuah huta, sama dengan usia huta tersebut berdiri.
Berbagai kalangan, dewasa maupun anak-anak, umumnya sangat menggemari makanan yang diolah dengan cara digoreng. Selain…
Indonesia terus mencetak sejarah di Piala Asia U-23 2024. Terbaru, Indonesia sukses menembus semifinal turnamen…
Wisatawan selama masa liburan Idul Fitri 2024, ramai mengunjungi destinasi wisata Toba Caldera Resort (TCR)…
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan tampak menggunggah momen pertemuannya…
Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan menggelar rapat pleno penetapan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka…
Bupati Tapanuli Utara (Taput), DR. Drs. Nikson Nababan, M.Si dan wakilnya, Sarlandy Hutabarat, SH, MM…