Kenali Pohon Hariara, Penunjuk Usia Sebuah Kampung Batak
Zaman dahulu, beberapa tetua adat di desa mengambil keputusan untuk membangun sebuah pemukiman atau huta adalah melalui Pohon Hariara.
Caranya ?
Pertama-tama, bibit pohon Hariara di tanam di tempat yang akan dibangun sebagai huta
Kurun waktu 7 hari, bibit pohon tersebut akan dipantau perkembangannya.
Jika bibit pohon yang di tanam dapat tumbuh dengan subur, maka masyarakat menyakini tempat itu akan membawa berkah dan cocok dijadikan huta.
Sebaliknya, jika tidak tumbuh atau layu, maka tanah tersebut tidak layak untuk dihuni.
Mengapa 7 hari?
Hariara berasal dari dua kata, yakni Hari=hari dan Ara=tujuh, maka sering disebut sebagai pohon hari ketujuh.
Tanah yang dapat membuat Pohon Hariara hidup setelah hari ketujuh dipercaya bebas tulah, bebas petaka, dan dipercaya akan membawa kemakmuran pada masyarakat Batak yang tinggal di dalam Huta yang ditumbuhi Pohon Hariara tersebut.
Baca juga : Hombung Tempat Tidur Masyarakat Batak Zaman Dahulu
Itu sebabnya, jika tidak ditebang, berapa lamanya umur Pohon Hariara di sebuah huta, sama dengan usia huta tersebut berdiri.