Kata Peneliti Tentang Potensi Teknologi 6G di Indonesia

DELFRMADIO.CO.ID – Toba

Teknologi 5G yang berkembang saat ini memiliki sejumlah kendala seperti infrastruktur dan teknologi yang tidak benar-benar matang. Hadumanro Malau, mahasiswa S3 University College London, mengutarakan pendapat itu melalui sebuah penelitian yang ia paparkan saat ICT Conference ke-29 di IT Del, Toba.

Dani Malau menerima sertifikat penelitian terbaik, terkait 6G, saat ICT Conference ke-29

Dani, begitu orang-orang kerap menyapanya, menyebut bahwa desain teknologi 5G cenderung berbeda teknologi 4G. Itu mengapa untuk mengaplikasikannya, industri perlu mengeluarkan biaya yang sangat besar.

“Kenapa 5G sulit berkembang, itu karena dia tidak benar-benar matang. Jadi 5G tidak terintegrasi dengan 4G, justru sangat berbeda. Baik dari segi instrumentasi dan dari segi peralatan teknologi itu benar-benar berbeda. Makanya 5G itu seperti teknologi yang tidak bisa jalan, karena pengguna sulit untuk melihat bedanya,” kata Dani.

Baca juga | 5 Jenis Pohon yang Tertanam di Waterfront City Pangururan

Melihat itu, Dani sebagai seorang peneliti, melihat perlunya pengembangan teknologi 6G di Indonesia. Teknologi dasar 6G hadir menyerupai 4G tapi tentunya dengan kecepatan yang jauh lebih baik.

“Dengan teknologi 6G, masyarakat sudah bisa menikmati teknologi dengan kecepatan dan respon yang lebih cepat. Tapi kita akan mengupgrade-nya menggunakan infrastruktur 4G yang sudah ada sebelumnya. Jadi mirip seperti kita meng-upgrade windows, tools-nya sama, hanya kita perlu meng-upgrade,” jelas dia.

Teknologi 6G akan memungkinkan transfer data yang lebih cepat, itu artinya pengguna bisa mengunduh dan mengunggah data dalam kecepatan super.

Butuh 10 Tahun Untuk Indonesia

Menyoal, waktu transisi ke 6G, Dani memperkirakan bahwa Indonesia membutuhkan kurun waktu 10 tahun. Menurutnya, masalah utamanya bukan soal teknologi melainkan adaptasi seluruh lapisan masyarakat untuk menerima teknologi tersebut.

“Sebenarnya kendala utama bukan sisi teknologi, melainkan dari user yang berkaitan dengan komersial. Jadi para vendor akan mempertimbangkan keuntungan yang tidak menyulitkan pelanggan. Proses itu yang perlu waktu cukup lama. Tapi dengan tawaran teknologi yang sudah ada tanpa merubah, saya optimis akselerasinya bisa lebih cepat,” sebutnya.

Hingga saat ini, jelas Dani belum ada negara yang benar-benar mengaplikasikan teknologi 6G. Tapi negara Inggris tepatnya di Kota London, berniat melakukan uji coba teknologi 6G kurun waktu enam bulan ini.

“Tetapi kemungkinan butuh 2-3 tahun untuk benar-benar di deployed nantinya,” terang Dani.

(Nando/ RMN)

Leave a Comment.