Gong Xi Fa Cai! Simak Yuk Arti Warna Merah Yang Identik Kala Imlek

DELFMRADIO – Tahun Baru Imlek adalah perayaan hari raya orang-orang Tiongkok di negara-negara Asia. Beda negara beda nama penyebutannya.

Kalau di Tiongkok namanya Chūnjié, maka di Indonesia namanya Tahun Baru Imlek. Sementara di Vietnam namanya Tet, Seollal di Korea, dan Losar di Tibet.

BACA JUGA

Persiapan Powerboat F1 H20 Danau Toba Berjalan Lancar

Saat Imlek, rasanya sudah biasa melihat lampion, amplop angpao, hingga pernak-pernik berwarna merah dan emas terpajang di mana-mana termasuk tempat-tempat umum.

Penasaran, kenapa perayaan Tahun Baru Imlek identik sekali dengan kedua warna tersebut? Ini jawabannya.

Warna emas dalam perayaan Tahun Baru Imlek melambangkan kekayaan. Sedangkan warna merah dipercaya oleh orang-orang Tionghoa sebagai warna keberuntungan yang dapat membawa rejeki bagi semua orang.

Makanya, warna merah dan emas sering digunakan dalam setiap aspek perayaan Tahun Baru Imlek. Umat berharap Tahun Baru mereka akan diberkati dengan keberuntungan dan kekayaan.

Makna Lain

Warna merah bagi orang-orang Tionghoa melambangkan keberuntungan, kegembiraan, dan kebahagiaan. Arti ini juga diambil dari legenda Tiongkok yang sudah dipercaya selama berabad-abad, yaitu kaisar merah dan nian.

1. Legenda Kaisar Merah

Kaisar Yan Di atau biasa disebut Kaisar Merah/Api merupakan satu dari lima dewa mitologi Tiongkok Kuno yang legendaris. Dia juga sering disebut sebagai orang yang sama dengan pahlawan budaya Shen Nong.

Menurut teori Kosmologis dalam buku Huainanzi, Kaisar Merah adalah dewa yang berasal dari wilayah selatan Tiongkok. Ia disebut sebagai Kaisar Merah karena melambangkan elemen api dan musim panas.

Untuk itu, orang-orang Tionghoa memutuskan untuk menghormati warna merah. Merah juga dilambangkan sebagai otoritas dan hak istimewa.

2. Legenda Nian

Apabila warna emas mudah diartikan sebagai kekayaan karena identik dengan perhiasan dan logam mulia. Namun, bagaimana bisa warna merah diartikan sebagai keberuntungan?

Kepercayaan ini berasal dari legenda Tiongkok yang mengisahkan tentang monster jahat yang disebut Nian. Menurut legenda, monster Nian takut pada warna merah. Oleh sebab itu, warna merah digunakan oleh penduduk Tiongkok untuk mengusir Nian dari desa.

Menurut legenda, Nian adalah banteng berkepala singa yang akan turun dari gunung atau muncul dari laut pada saat Tahun Baru Imlek. Nian akan meneror penduduk desa pada malam Tahun Baru, memakan tanaman, hewan ternak, dan bahkan anak-anak.

Namun penduduk desa mengetahui bahwa Nian takut pada tiga hal, yaitu api, kebisingan dan warna merah. Untuk itu, orang-orang Tiongkok akan meletakkan kertas merah dengan pesan (JianZhi) di sekitar rumah mereka guna mengusir Nian dari desa.

Sejak itu, warna merah dianggap sebagai warna keberuntungan karena telah berhasil mengusir monster jahat dari desa. Orang-orang Tionghoa juga percaya bahwa menyalakan kembang api pada malam Tahun Baru akan membantu mereka untuk mengusir roh jahat.

Kemudian pada Hari Tahun Baru orang-orang Tionghoa akan saling menyapa dan mengucapkan “Gong Xi Fa Cai” yang artinya selamat dan sejahtera. Selamat karena telah berhasil mengusir roh jahat dan semoga sejahtera. (RMN)

Leave a Comment.