Adik Nikah Lebih Dulu dari Kakak, Begini Tradisi Mangalakkai di Suku Batak!

DELFMRADIO.co.id – TOBA

Teman Del mungkin sudah menonton sebuah video di tiktok yang viral dari @damesimanjuntak . Di video viral itu tampak dua orang perempuan kakak dan adik yang tengah menjalankan sebuah tradisi adat batak.

Dari berbagai video yang beredar, dapat dilihat situasi dimana seorang adik sedang memberikan tanda pelangkah kepada kakaknya.

Namun kemudian, tak begitu jelas alasannya, si adik yang ingin memberikan tanda pelangkah, tiba-tiba menoleh ke arah belakang. Ia lalu mengatakan “unang jo ribut hamu namboru” yang berarti “jangan dulu ribut kalian namboru”.

Kata-kata itu viral dan sudah di-stitch oleh jutaan netizen yang merasa terhibur dengan situasi itu. Lalu apa sebenarnya tradisi adat Batak yang sedang mereka jalankan? Simak penjelasan berikut ini.

Baca juga: Kapal di Kawasan Danau Toba Tetap Beroperasi Meski Dilanda Angin Kencang

Menemukan jodoh dan menikah bukan hanya persoalan sudah waktunya atau belum. Faktanya, ada yang cepat tapi ada pula yang lama.

Ya memang, semua orang pasti berharap agar seorang yang berumur lebih tinggi (kakak/ abang) bisa menikah lebih dahulu dari adiknya.

Tapi gimana kalau adik menikah lebih dahulu dari kakak/ abangnya?

Di suku Batak hal itu disebut dengan “mangalakkai”. Jika itu terjadi, maka ada syarat agar adik yang akan menikah meminta ijin lebih dahulu dengan memberi tanda pelangkah kepada kakak/ abangnya.

Kenapa hal itu perlu dilakukan? Karena apabila ada seorang kakak/ abang dilangkahi adiknya, muncul asumsi bahwa sang kakak/ abang tersebut akan sulit untuk mendapatkan jodohnya atau tidak laku.

Bahkan pada beberapa kasus, kakak/ abang yang dilangkahi adiknya, ada yang memutuskan untuk melajang seumur hidupnya. Hal itu karena hopeless dengan jodoh.

Baca juga: Suku Batak Identik Dengan 3 Warna Khas, Apa Artinya?

Itulah mengapa momen pemberian tanda pelangkah itu dianggap penting. Saat itu pulalah, calon pengantin bersama keluarga terdekat akan berdoa bersama agar jodoh si kakak/ abang bisa segera datang.

Tradisi itu sebenarnya tidak perlu dibuat dengan pesta besar. Hanya perlu hadir calon pengantin bersama kakak/ abang serta keluarga terdekat saja.

Terkait apa yang harus diberikan, tanda pelangkah biasanya disesuaikan dengan permintaan kakak/ abang. Sebab, yang terpenting adalah meminta ijin sekaligus berdoa bersama.

Ada yang pernah melakukan tradisi ini?

(RMN)

Leave a Comment.