delfmupdate

4.002 Hewan di Sumut Terindikasi PMK, Pemkab Toba Lakukan Antisipasi

Peningkatan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak kaki empat di Indonesia termasuk Sumatera Utara, makin menjadi sorotan. Gubsu Edy Rahmayadi mengungkap, di Sumut terindikasi ada 4.002 ekor hewan yang terindikasi PMK.

Dari jumlah itu, ada 10 ekor hewan yang mati, sedangkan 3.683 ekor lainnya dinyatakan sembuh. Sementara, 309 ekor hewan lainnya sedang dilakukan isolasi.

“Kita sudah buat rambu-rambunya di situ (aturan), yakni tidak boleh keluar masuk (perdagangan antar daerah/provinsi) sapi sementara ini. Harus ada surat izin, untuk hewan kurban dan harus ada surat pernyataan bahwa binatang ternak tersebut sehat,” jelas Edy.

Baca juga: Mantap Kali! Pohon Kurma Tumbuh Subur di Tanah Karo

Pemkab Toba Lakukan Antisipasi

Meresponi kasus tersebut, meski masih nol kasus, Wakil Bupati Toba Tonny M. Simanjuntak telah menggelar Rapat Pembahasan Pengendalian PMK hewan ternak di ruang rapat Staf ahli Bupati Toba, Selasa, 31 Mei 2022. Rapat tersebut diikuti oleh unsur forum komunikasi pimpinan daerah (Forkompimda) dan organisasi perangkat daerah (OPD) Pemerintah Kabupaten Toba digelar.

Dalam rapat, Wabub Tonny M. Simanjuntak menyampaikan prinsip dasar pemberantasan PMK pada hewan ternak. Diantaranya, mencegah kontak hewan ternak dengan sumber penyakit, menghentikan sirkulasi dan produksi virus di lingkungan dengan melakukan dekontaminasi serta meningkatkan kekebalan hewan melalui vaksinasi.

“Upaya yang dilakukan dalam menangani PMK yakni membentuk posko terpadu, pembatasan lalu lintas pada hewan ternak, distribusi obat, penyediaan vaksin, pelatihan kepada tenaga kesehatan hewan dan edukasi terkait PMK,” ucapnya.

Baca juga: Viral, Aksi Drifting Dipo Dwiki di Bukit Sibea-Bea Samosir

Lebih lanjut Wabub Tonny menyampaikan untuk langkah-langkah tanggap daruratnya, yakni sedapat mungkin melakukan sesuatu yang bisa memberikan solusi, memberikan langkah-langkah proteksi, baik dari dari kandang-kandang tertentu, kemudian kemungkinan pencegahan transmisinya. Selain itu lalu lintas dari hewan, dari satu titik ke titik yang lain.

Fyi, PMK juga dikenal sebagai Foot and Mouth Disease (FMD) Adalah penyakit yang sering menyerang hewan ternak. Hewan yang rentan terkena penyakit ini biasanya ialah sapi, kerbau, unta, gajah, rusa, kambing, domba dan babi. Jenis penyakit ini disebabkan dari virus tipe A dari keluarga Picornaviridae, genus Apthovirus yakni Aphtaee epizootecae.

Penyakit ini dapat menyebar dengan sangat cepat mengikuti arus transportasi daging dan ternak terinfeksi, sehingga menimbulkan kerugian ekonomi yang sangat besar. (RMN)

RadioDELFM

Recent Posts

3 Skenario Timnas Indonesia U-23 Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Mimpi Indonesia untuk bersinar di panggung Olimpiade kembali terbuka setelah 68 tahun menunggu. Tim Nasional…

3 jam ago

192 Siswa Lulus Seleksi, SMA Unggul Del: Segera Daftar Ulang

Sore ini, 26 April 2024 sekira pukul 15.00 wib, SMA Unggul Del (SUD) mengeluarkan pengumuman…

3 hari ago

Dampak Konsumsi Gorengan Bagi Anak, Ahli: Daya Ingat Turun dan Depresi Tinggi

Berbagai kalangan, dewasa maupun anak-anak, umumnya sangat menggemari makanan yang diolah dengan cara digoreng. Selain…

3 hari ago

Menang Adu Penalti Lawan Korsel, Indonesia ke Semifinal

Indonesia terus mencetak sejarah di Piala Asia U-23 2024. Terbaru, Indonesia sukses menembus semifinal turnamen…

3 hari ago

Catatan BPODT, 30 Ribu Wisatawan Datangi TCR Masa Libur Lebaran 2024

Wisatawan selama masa liburan Idul Fitri 2024, ramai mengunjungi destinasi wisata Toba Caldera Resort (TCR)…

5 hari ago

Bertemu dengan PM Singapura, Menko Luhut: Selalu Bersahabat

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan tampak menggunggah momen pertemuannya…

5 hari ago