2003-2022, Terdeteksi Ada 1100 Kasus HIV/AIDS di Kawasan Danau Toba
DELFMRADIO.co.id – HKBP AIDS Ministry membeberkan sejak tahun 2003- 2022, terdapat 1.100 kasus HIV/AIDS di kawasan Danau Toba. Data itu diungkapkan oleh Sekretaris Eksekutif HKBP AIDS ministry Berlina Sibagariang saat acara kampanye HIV/AIDS dihelat di Tugu D.I. Panjaitan (Sabtu, 3/12/2022).
“Data yang ditemukan oleh AIDS Ministry ada 1100 kasus di sekitaran Danau Toba, dan itu kita dapatkan dari 2003, jadi sudah 19 tahun sejak HKBP AIDS Ministry melayani,” kata Berliana.
Secara lebih spesifik, Berliana bahkan menyebut persentase kasus tertingginya ada di Kabupaten Toba. Menurutnya, itu mungkin terjadi karena kantor HKBP AIDS Ministry lokasinya berada di Kabupaten Toba sehingga pihaknya rutin melakukan pemeriksaan.
“Jadi memang kita lebih rutin melakukan pemeriksaan (screening) untuk pencegahan di Kabupaten Toba di banding daerah lain, karena kantor kita ada di sini, jadi mungkin itu salah satu sebab di Toba persentasenya lebih tinggi,” sebutnya.
Menurut Berliana, kebanyakan faktor resikonya terjadi akibat hubungan seksual yang tidak aman. Baik itu dari hubungan seksual beda jenis (heteroseksual) hingga sesame jenis (homoseksual).
BACA JUGA
Kerjasama Relai Siaran, Del FM Tandatangani MoU Dengan RRI Sibolga
Fakta mengejutkan lainnya, sebut Berliana, kasus HIV/AIDS di Kabupaten Toba rata-rata ditemukan pada usia yang masih produktif atau usia muda. Kebanyakan, sudah di tahap AIDS atau sudah bergejala penyakit.
“Rata-rata kita temukan sudah di tahap AIDS. Jadi sudah sakit di rumah sakit, puskesmas, baru kita temukan. Jadi harapannya kita bisa temukan lebih cepat agar cepat juga ditangani,” jelasnya.
Satukan Langkah Cegah HIV, Semua Setara Akhiri AIDS
Guna memperingati hari HIV/AIDS sedunia, 1 Desember 2022, HKBP AIDS Ministry terus menggaungkan kampanye untuk pencegahan HIV. Kampanye itu dilakukan di Tugu D.I. Panjaitan dan dihadiri oleh berbagai pemuda dari berbagai sekolah dan instansi di Kabupaten Toba.
BACA JUGA
Gandeng NatGeo Untuk Promosi Pariwisata, Dirut BPODT: Buat Konten Sesuai Konteks
Julius Sitorus, Ketua Panitia Peringatan Hari AIDS Sedunia Se- Tapanuli Raya tahun 2022, mengungkapkan kampanye memang difokuskan untuk generasi muda. Sebab HKBP AIDS Ministry, lebih fokus untuk pencegahan agar tercapai target Indonesia bebas AIDS tahun 2030.
“Kita harapkan semua lapisan lembaga di seluruh kawasan Danau Toba mewujudkan ending AIDS 2030. Kita akhiri infeksi baru HIV, kita akhiri stigma orang dengan HIV, dan kita akhiri kematian dengan HIV/AIDS,” serunya.
Adapun peringatan HIV/ AIDS dihadiri oleh 436 orang siswa dan mahasiswa yang berasal dari sekitaran Toba. Mereka diberikan edukasi dan sosialisasi, donor darah, kemudian mengikuti long march atau jalan panjang, sampai melihat berbagai pameran hasil karya anak-anak terinfeksi HIV/ AIDS.
Dr. Tihar Hasibuan sebagai penanggung jawab di HKBP Aids ministry menambahkan bahwa penularan virus HIV terjadi melalui cairan tubuh. Dimana penularannya hanya bisa terjadi jika ada kontak langsung di dalam tubuh dengan penderita.
“Virus HIV itu akan mati ketika berada di luar tubuh manusia,” sebutnya.
Adapun media cairan tubuh yang rentan dengan penularan HIV/AIDS diantaranya Air Susu Ibu (ASI), cairan darah, dan cairan kelamin baik laki-laki maupun perempuan. Kata Tihar, kebanyakan kasusnya di HKBP AIDS Ministry terjadi karena hubungan seksual.
Kedepannya, Tihar berharap anak-anak muda perduli dan berhati-hati dalam bertindak. Jika tertular, kasus HIV diharapkan bisa ditemukan lebih cepat sebelum menjadi AIDS untuk mengurangi resiko kematian.
“Temukan dan tangani. Walau si penderita memang akan mengkonsumsi obat setiap hari, seumur hidup,” sambungnya.
Penutup, ia menyuarakan moto yang diusung pada peringatan HIV/AIDS sedunia itu, “Satukan Langkah Cegah HIV, Semua Setara Akhiri AIDS”. Pesannya, semua pihak ikut mengulurkan tangan, bergerak bersama untuk mengakhiri AIDS di Indonesia serta menjaga kesetaraan bagi semua, khususnya perempuan, anak, dan remaja. (Esra/ RMN)