Viral, Kasus Penggelapan Pajak Kendaraan di Samosir

DELFMRADIO.co.id – TOBA

Belakangan, viral di medsos kabar tentang penggelapan pajak di UPT Samsat Pangururan, Kabupaten Samosir. Kasus itu tengah menjadi sorotan dan sedang diselidiki oleh pihak kepolisian.

Berikut kronologi kasus yang runtut dikutip dari detiksumut:

1. Dilakukan Sejak 2018

Kasat Reskrim Polres Samosir, AKP Natar Sibarani mengatakan berdasarkan hasil penyelidikan, penipuan itu telah dilakukan oleh Bripka AS sejak 2018 lalu. Pelaku berpura-pura ingin membantu para korbannya untuk mengurus pajak.

2. Ada 181 Korban

Pihak kepolisian telah menerima 181 pengaduan dan diperkirakan korban penipuan AS masih bisa bertambah.

“Yang masih kita terima sekarang pengaduannya itu 181 orang. Kemungkinan masih banyak yang bertambah,” kata Kasat Reskrim Polres Samosir, AKP Natar Sibarani.

Baca juga: Pemerintah Punya 27 Ribu Aplikasi, Menpan RB: Presiden Minta Tidak Lagi Bikin Aplikasi


3. Kerugian Rp 2,5 Miliar

Dari 181 korban yang melapor, kerugian diperkirakan mencapai Rp 2,5 miliar. Uang yang harusnya dibayarkan untuk pajak para korban itu masuk ke kantong pribadi Bripka AS.

“Kerugiannya itu sekitar Rp 2,5 miliar,” ujar Natar.

4. Awal Mula Terungkap

Kasusnya bermula dari laporan seorang korban ke Polres Samosir pada 31 Januari 2023 lalu. Saat itu, korban curiga karena pajaknya tetap menunggak padahal telah membayarkannya setiap tahunnya.

Kasus itu diselidiki dan ternyata aksi penggelapan pajak dilakukan oleh Bripka AS. Caranya, usai melakukan pembayaran pajak, Bripka AS memberikan berkas pembayaran pajak (palsu) kepada korban dan warga tidak pernah curiga.

“Jadi, pidananya yang kami terima adanya seseorang warga yang merasa dirinya ditipu masalah pajak pada tanggal 31 Januari 2023. Ternyata dicek di Samsat bahwa sudah menunggak, sementara dia setiap tahunnya membayar. Di situlah terbongkarnya,” katanya.

5. Bripka AS Bunuh Diri

Pelaku Bripka AS ditemukan meninggal dunia di Kelurahan Siogung Ogung, Kecamatan Pangururan, pada Senin (6/3) kemarin. Ia diduga mengakhiri hidup dengan meminum racun sianida yang dibuktikan dari hasil autopsi yang dilakukan pihak kepolisian.

“Hasil dari pada autopsi dan isi lambung yang kita bawa ke Labfor, bahwa meninggalnya almarhum akibat dari pada sianida,” kata Natar. (RMN)



Leave a Comment.