Terpilih Jadi Pelaksana Program Smart City, Pemkab Toba Gelar Sosialisasi dan Bimtek

Kota Cerdas (smart city) merupakan upaya-upaya inovatif yang tengah digarap pemerintah  dalam mengatasi berbagai persoalan serta meningkatkan kualitas hidup manusia dan komunitas setempat. Bupati Toba Poltak Sitorus menyebut bahwa program ini merupakan solusi terintegrasi melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Karenanya patut disyukuri, Kabupaten Toba bisa terpilih menjadi 1 dari 48 kabupaten kota untuk melaksanakan smart city.

“Kehadiran program smart city menjadi salah satu upaya dorong yang mengendalikan seluruh sektor pembangunan melalui pelayanan yang lebih baik, cepat dan akurat.
Program unggul dan bersinar harus diwujudkan untuk mengoptimalkan pelayanan publik, untuk meningkatkan kinerja pemerintah dan pembangunan kabupaten Toba yang berdaya saing terutama menghadapi era industry 4.0,” terangnya.

Menindaklanjuti program ini, Pemkab Toba pun menggelar Sosialisasi dan Bimbingan Teknis (BimTek) Tahap I dan Penyusunan Masterplan Kota Cerdas (smart city) Kabupaten Toba tahun 2021 di Gedung Serba Guna Yayasan Del. Kegiatan tersebut berlangsung selama dua hari mulai 28-29 Juni 2021 dan dihadiri seluruh pemangku kepentingan baik perwakilan dari seluruh OPD se-Kabupaten Toba serta pelaku UMKM.

Selama BimTek, para peserta menjalani serangkaian proses bimbingan dan pendampingan untuk memperkuat aspek fundamental menuju kota/kabupaten yang smart sesuai dengan keunggulan, potensi, dan tantangan khas daerah Kabupaten Toba. Para peserta diarahkan membuat forum diskusi untuk 6 dimensi sasaran bidang pembangunan lalu menuangkan gagasannya untuk smart city di Kabupaten Toba.

Lebih rinci, berikut enam dimensi sasaran pembangunan Smart City, diantaranya:

  1. Smart environtment: Menyiapkan kawasan wisata prioritas menjadi kawasan yang bersih, bebas sampah, dan tertib, tanpa meninggalkan unsur tradisionalnya;
  2. Smart economy: Memastikan implementasi TIK dalam proses transaksi (cashless)berlangsung di kawasan wisata prioritas dan pemerintah daerah sekitarnya;
  3. Smart branding: Membantu pemerintah daerah pada kawasan wisata prioritas dalam meningkatkan kunjungan wisata;
  4. Smart government: Memastikan pemerintah daerah pada kawasan wisata prioritas menerapkan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) secara berkualitas dalam upaya pelayanan publik yang baik;
  5. Smart society: Memastikan masyarakat tujuan wisata prioritas dan kawasan sekitarnya memiliki kapasitas unggul dan mampu menjadi tuan rumah yang baik; dan
  6. Smart living: Mendorong situasi kawasan wisata prioritas yang kondusif dan nyaman bagi masyarakat dan wisatawan, melalui penyediaan transportasi, logistik yang tentram, aman, dan ramah

 

Di sisi lain, Rektor Institut Teknologi Del Togar M. Simatupang, yang juga narasumber dalam kegiatan tersebut, menyebutkan bahwa di Indonesia termasuk Kabupaten Toba akan ada 4 sektor bioekonomi potensial yang akan dikembangkan. Diantaranya, Sektor lingkungan dan kehutanan (target Rp 97,33 triliun), Sektor Pertanian (target Rp 1.005 triliun), Sektor Maritim (target Rp 749,9 triliun) dan Sektor Sampah (target Rp 6,2 triliun). Target itu bukan hanya mimpi, kata Togar, jika semua pihak berkerja bersama-sama untuk mengoptimalkan potensi yang ada, salah satunya program smart city ini. (RMN)

 

Leave a Comment.