Stop Belanja Minyak Goreng Harga Rp14 Ribu Berlebihan, Belilah Secukupnya!

Beberapa bulan membeli minyak di kisaran harga Rp 18-22 ribu per liternya, membuat banyak masyarakat resah. Tak heran, saat program minyak murah Rp 14 ribu digelontarkan oleh pemerintah (19/1/2022), masyarakat berbondong-bondong membeli minyak goreng dalam jumlah banyak.

Panic Buying atau belanja berlebihan. Itulah kondisi terjadi yang memang tidak dapat terhindarkan. Terbukti, minyak goreng yang diedarkan lewat ritel-ritel di berbagai wilayah, ludes terjual dalam waktu singkat.

Baca juga: Asyik, Pemerintah Bakal Upayakan Harga Minyak Goreng Turun Jadi Rp14.000 per Liter

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengimbau masyarakat untuk tidak belanja minyak goreng berlebihan setelah harga turun. Dikatakan Lutfi, Pemerintah sudah menjamin bahwa pasokan dan stok minyak goreng dengan harga Rp 14.000 per liter dapat mencukupi kebutuhan seluruh masyarakat. Karena, tiap bulan akan ada 250 juta liter minyak goreng yang digelontorkan Pemerintah.

“Minyak goreng subsidi ini akan disiapkan Pemerintah sebanyak 250 juta liter per bulan selama jangka waktu enam bulan. Pemerintah juga akan terus melakukan monitoring dan evaluasi secara rutin, minimal satu bulan sekali, terkait dengan implementasi kebijakan ini,” jelasnya.

Untuk diketahui, minyak goreng seharga Rp14 ribu per liter merupakan hasil kerja sama pemerintah dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) yang menggelontorkan dana pungutan hingga Rp7,6 triliun. Dana itu dipergunakan untuk menstabilkan harga minyak goreng di pasaran dan membiayai minyak goreng kemasan sebanyak 250 juta liter per bulan atau sekitar Rp 1,5 miliar liter selama enam bulan ke depan. (RMN)

Leave a Comment.