Siapkan Rencana Induk Pengembangan Kaldera Toba, Ini Penjelasan Pemrov Sumut

Usai ditetapkan sebagai Unesco Global Geopark (UGG), Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) segera menyiapkan Rencana Induk Pengembangan Geopark Kaldera Toba. Perencanaan pengembangan di kawasan Geopark Kaldera Toba ini didesain agar bisa terintegrasi satu sama lain. Hal ini dijelaskan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Sumut R Sabrina pada rapat persiapan pengembangan Kaldera Toba pasca penetapannya sebagai Unesco Global Geopark secara virtual di Rumah Dinas Wakil Gubernur, Jalan Teuku Daud Medan, Selasa (28/7).

Dijelaskannya, rencana induk tersebut melingkupi pengembangan keterpaduan perwilayahan pariwisata dan geopark, pengembangan keragaman geologi hayati dan budaya sebagai daya tarik wisata, pembangunan aksesibilitas fasilitas pariwisata dan prasarana umum pendukung geopark, pemberdayaan masyarakat dan pengembangan usaha masyarakat, pengembangan ekonomi kreatif investasi di geopark dan kelembagaan kepariwisataan, serta pemasaran geopark sebagai destinasi pariwisata.

Apalagi periode evaluasi status Kaldera Toba sebagai UGG diberikan selama 4 tahun. Validasi pertama akan berlangsung bulan Mei dan Agustus 2024. “Oleh karena itu, keberadaan kita sebagai anggota UGG dapat kita pertahankan demi nama baik Indonesia, khususnya Sumatera Utara, dan tentunya untuk kesejahteraan masyarakat di wilayah Geopark Kaldera Toba,” ujarnya.

Untuk itu, Pemprov mengajak semua pihak termasuk pemerintah kabupaten di kawasan Danau Toba, masyarakat dan berbagai pihak lainnya untuk bersama-sama menggodok rencana tersebut. “Kami harap kepada semua pihak yang terlibat agar melaksanakan pengembangan di tempat itu,” tambahnya.

Selain itu, menurut pemprovsu, setiap pihak terkait juga harus melaksanakan 6 rekomendasi Unesco Global Geopark. Pertama, meningkatkan pendidikan/pelatihan kepada pelaku usaha pariwisata dan masyarakat di Kaldera Toba. Kedua, peningkatan sinergi dengan institusi/lembaga/pelaku di kawasan tersebut. Ketiga, mengikuti konferensi dan aktifitas Global Geopark Network Unesco.

Keempat, melakukan pengembangan edukasi interaktif siswa sekolah di Toba Kaldera Unesco Global Geopark. Kelima, meningkatkan strategi aktivitas mitigasi bencana dan perubahan iklim di Toba Kaldera Unesco Global Geopark. Keenam, meningkatkan jejaring anggota Unesco Global Geopark di dunia dalam hal penelitian/Konservasi dan Promosi. “Kita harus mempedomani 6 rekomendasi tersebut,” paparnya.

Di sisi lain, Kepala Dinas Pariwisata Sumut Ria Telaumbanua memaparkan beberapa pedoman teknis pengembangan geopark sebagai destinasi pariwisata. Antara lain, peningkatan kontribusi pariwisata terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) provinsi dan kabupaten. Peningkatan kontribusi pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten. Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan. Peningkatan lama tinggal wisatawan dan pengeluaran wisatawan selama kunjungan.

“Pengembangan geopark sebagai destinasi pariwisata selain ditujukan untuk mendorong upaya konservasi keragaman geologi, keanekaragaman hayati dan budaya, juga mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat dan daerah melalui upaya pemberdayaan masyarakat, sesuai tiga pilar pengembangan geopark yakni konservasi, edukasi dan pemberdayaan masyarakat,” tutur Ria.

Leave a Comment.