Respek! The Kaldera Toba Nomadic Escape Didatangi 19 Ribu Lebih Wisatawan di Akhir Tahun 2021

Selama sebulan lebih, sejak 20 November hingga 31 Desember 2021, wisatawan yang berkunjung ke lokasi wisata The Kaldera Toba Nomadic Escape tercatat mencapai angka 19.241 orang. Laporan tersebut disampaikan oleh Jimmy Bernando Panjaitan, Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT), dalam acara konferensi pers laporan pengembangan dan pembangunan destinasi KSPN Danau Toba tahun 2022 di Labersa Toba Hotel & Convention Centre pada Kamis (20/1/2022).

Angka itu disebut mencapai target, pasalnya sejak 20 November 2021 lalu, pertama kalinya BPODT mulai memberlakukan tarif tiket masuk The Kaldera Toba Nomadic Escape sebesar Rp 15.000/orang (Senin-Jumat) dan Rp 20.000 (Sabtu, Minggu, Hari Libur). Menurut Jimmy, lewat tiket masuk, BPODT berhasil meraup pendapatan sebesar 350 juta lebih.

“BPODT memang telah ditetapkan sebagai BLU sejak 26 April 2019, dimana perlahan BPODT diharapkan bisa menghasilkan pendapatan secara mandiri bukan lagi APBN. Nah, sebagai salah satu sumber pendapatan, kita optimis, tahun 2022 angka kunjungan The Kaldera Toba Nomadic Escape akan bertambah,” papar Jimmy.

Baca juga: Gandeng Del FM, BPODT Ingin Wisatawan Lokal Hingga Mancanegara Menengok Pesona Danau Toba

Pada kesempatan itu, pihak BPODT memaparkan beberapa pengembangan yang akan dilakukan untuk menarik minat kunjungan. Sedikitnya, ada empat rencana kerja yang akan diupayakan BPODT untuk segera dibangun di The Kaldera Toba Nomadic Escape.

Pertama, hotel bintang 5 di Lot SR-05 dengan investor PT. Labersa Hutahaean yang akan mulai dibangun di tahun 2022. Tiga lainnya menunggu keputusan investor yakni pembangunan Cable Car, Botanical Car, serta Outdoor Entertainment.

“Pembangunan hotel bintang 5, cable car, botanical garden dan outdoor entertainment inilah yang akan kita upayakan di tahun 2022, agar segera terealisasi. Memang, di tahun 2021, masa pandemi adalah kendala terbesar bagi kami untuk meyakinkan para investor. Tapi karena komunikasi terus berjalan, kami akan kejar terus agar investor bisa masuk, karena Toba Nomadic Escape punya pesona alam indah yang tak terbantahkan,” ujarnya.

Program Kerja BPODT Tahun 2022

Selain pengembangan wilayah otorita seluas 386,72 Ha tersebut, pada kesempatan itu, BPODT juga memaparkan rencana program lainnya di tahun 2022 ini. Pertama, pelibatan diaspora batak dalam pengembangan promosi dan pemasaran kawasan Danau Toba.

Kedua, mendukung penyelenggaraan event MICE International Summit W20 di kawasan Danau Toba. Ketiga, mendukung penyelenggaraan Calendar of Event Pariwisata 2022 di kawasan Danau Toba.

Sebagai informasi, BPODT adalah bagian dari Kemenparekraf/ Barekraf yang ditugaskan untuk mendorong percepatan pariwisata berkelas dunia yang ujungnya akan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat khususnya di Kawasan Danau Toba. BPODT sebagai bagian tidak terpisahkan dari Kemenparekraf/ Barekraf punya visi untuk membangun dan mengembangkan pariwisata dengan mempertahankan dan mengedepankan kearifan lokal yang ada.

“Karena itu, mari kita bergandengan tangan dan bersinergi bersama seluruh pemangku kepentingan terkait untuk bergerak cepat, bergerak bersama dan menggarap semua potensi lapangan kerja yang ada, sehingga potensi dan ekonomi kreatif bangkit, lapangan kerja kembali terbuka luas sesuai dengan komitmen Pak Sandiaga Salahuddin Uno sebagai Menparekraf RI”, ungkap Jimmy mengajak. (RMN)

 

 

 

 

Leave a Comment.