Pray for NTT! Banjir Bandang dan Longsor Terjang Flores Timur

Banjir bandang dan tanah longsor menerjang Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur pada Minggu (04/04) dini hari. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada empat kecamatan dan tujuh desa yang terdampak.

BNPB mengatakan di hari yang sama (Minggu, 4/4) hingga pukul 17.30 WIB, tercatat setidaknya 41 orang meninggal dan puluhan lainnya dinyatakan masih hilang.

Bupati Flores Timur, Anton Hadjon, dilansir dari BBC Indonesia mengatakan upaya antisipasi kepada warga “sudah dilakukan dengan menyampaikan informasi cuaca ekstrem” dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

“Tapi titik-titik yang terjadi [bencana banjir bandang] tersebut selama ini tidak pernah terkena banjir,” kata Anton, hari Minggu (04/04).

Lanjut, Bupati Flores Timur, Anton Hadjon, mengatakan informasi bencana banjir bandang di empat kecamatan itu baru ia dapatkan sekitar pukul 08.00 WITA karena jaringan komunikasi yang terputus.

Sejak pagi hingga sore hari, katanya, pemda belum bisa mengirim alat berat untuk membantu proses pencarian dan pengiriman makanan kepada warga yang mengungsi di pulau tersebut.

Di lokasi terparah yakni di Desa Nelelamadike, Kecamatan Ile Boleng, setidaknya ada 1.200 orang yang mengungsi di tiga lokasi yakni gedung gereja dan sekolah.

Namun karena putusnya jembatan penghubung dan akses jalan yang tertutup longsor, pendirian dapur umum masih terhambat.

Karena itulah, ia berharap ada “dukungan pemerintah pusat untuk penanganan para korban”.

Ia berharap Senin (05/04) pengiriman alat berat maupun bahan makanan sudah bisa dikirim.

Berdasarkan perkiraan BMKG pada 5 April – 6 April, status Nusa Tenggara Timur dalam kondisi siaga potensi hujan sedang dan lebat yang disertai petir dan angin kencang pada pagi hingga siang hari.

Leave a Comment.