Pelajar SMP Negeri 1 Narumonda Raih Medali Emas Youth International Science fair 2022, Mantap!
Prestasi di bidang environment science kembali ditorehkan oleh pelajar asal Kabupaten Toba tepatnya SMP Negeri 1 Narumonda. Pada pengumuman 17 Maret lalu, pelajar atas nama Nadien Panjaitan, Wyndy, dan Hilkya Daud Siahaan dengan guru pendamping Donald P. Aritonang, tercatat berhasil meraih medali emas di ajang Youth International Science Fair 2022.
Pada kompetisi yang digelar secara daring tersebut, para pelajar mengangkat topik tentang pemanfaatan Tuba Saba atau Persicaria Maculosa. Adapun tuba saba tersebut dimanfaatkan sebagai lotion anti nyamuk ekonomis.
Menurut Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Narumonda Roy Siagian, topik itu diangkat mengingat adanya kebiasaan menarik dari para petani di Toba. Kebiasaan itu adalah mengusir nyamuk dengan mengoleskan daun tanaman tuba saba ke tangan untuk mengusir nyamuk ketika menanam di sawah
“Lomba kami ikuti secara daring diikuti dari berbagai negara. Kita mengikuti bidang environment science, ada kebiasaan petani Toba dari dulu, ketika marsuan (bertanam) di sawah dan banyak nyamuk. Untuk mengusir nyamuk dilakukan dengan mengoleskan daun tuba saba ke tangan,” paparnya.
Baca juga : Selamat! Dua Siswa SMA Unggul Del Raih Medali Perak di Kompetisi Sains Nasional 2021
Mendengar cerita orangtua ini, lanjutnya, kami berniat melakukan riset untuk menemukan kandungan apa yang ada pada tanaman itu. Ia dan tim juga melakukan uji coba untuk memperoleh efektivitas tuba saba dalam mengusir nyamuk.
“Ekstrak daunnya kami buat menjadi lotion dan diuji ke nyamuk yang puasa 24 jam. Dan ternyata sangat efektif,” bebernya.
Ditambahkannya soal persiapan tim, mereka dilatih selama 3 bulan presentasi dalam Bahasa Inggris. Tim pelajar sekolah tersebut merupakan tim yang sebelumnya diberangkatkan oleh Bupati Toba Poltak Sitorus bersama tim KSN Nasional pada bulan Oktober 2021 lalu.
Lanjutnya, selama 3 bulan itulah tim melakukan latihan dan riset. Setelah itu, dilakukan lagi perbaikan dan riset ulang, barulah paper dikirimkan ke panitia untuk diikutsertakan pada lomba tingkat internasional tersebut.
“Puji Tuhan mereka bisa. Dewan juri sangat tertarik dengan Riset ini, apalagi yang melakukan riset siswa kelas 7 SMP,” sebutnya bangga. (RMN)