delfmupdate

Mangain, Tradisi Pemberian Marga Bagi Seorang Yang Bukan Batak

DELFMRADIO.co.id – Baru-baru ini Menteri BUMN Erick Thohir membeberkan kalau dirinya resmi menyandang marga batak. Kini ia sah menyandang nama Erick Thohir Sidabutar.

“Saya merasa bangga bisa menjadi bagian dari Bangso Batak. Bangsa yang terkenal kaya akan budaya, memiliki banyak tradisi bersejarah, semangat kekeluargaan, dan pekerja keras,” tulisnya di akun instagram pribadinya @erickthohir (26/11/2022).

BACA JUGA

Wow, 1400 Pelari Ikuti Kaldera Toba Marathon 2022 di Danau Toba

Tahu nggak Teman Del, di Batak, tradisi pemberian marga bagi orang diluar suku Batak disebut dengan Mangain atau Mangampu atau mengangkat. Tradisi Mangain dilakukan untuk mengangkat anak dan memberikan marga kepada seorang yang tidak punya marga Batak.

Selain menyematkan marga, tujuan dari tradisi Mangain adalah untuk mempererat interaksi-interaksi masyarakat agar ikatan keluarga tidak terputus. Setelah tradisi Mangain dilakukan, maka seorang yang bukan Batak disebut sah menyandang salah satu marga Batak dan tercatat sah secara adat menjadi bagian dari keturunan marga tersebut.

Prosesi Mangain diawali dengan adanya musyawarah antara unsur Dalihan Natolu. Mulai dari Dongan tubu, Boru, Hulahula juga dongan sahuta (orang satu kampung).

Kemudian, pada acara adat Mangain akan ada prosesi dimana sekeluarga mendatangi hula-hula, membawa makanan khas Pinahan Lobu (daging babi), kemudian meminta agar seorang yang hendak diberi marga diampu oleh Hula-hula.

Selanjutnya ada bagian penyerahan uang atau piso-piso atau pasituak natonggi yang akan dibagikan kepada pihak hula-hula. Setelahnya, bereslah seorang tersebut dianggap sah menjadi anak/ boru dari keluarga yang mangampu.

Mangain juga bisa dilakukan jika ada putra/putri Batak yang ingin menikah dengan orang yang bukan keturunan Batak agar “darah” Bataknya bisa tetap mengalir.

Menurut Erick, mangain atau penyematan marga Sidabutar melalui upacara adat yang diberikan kepadanya adalah satu dari seribu contoh keragaman budaya Indonesia yang bisa menjadi potensi besar pariwisata ke depan.

“Hormat saya setinggi-tingginya untuk Amang Hari Boss Sidabutar yang telah menjadikan saya sebagai Keluarga,” katanya mengapresiasi keluarga barunya di Suku Batak.

Sekali Batak, Tetap Batak. (RMN)

RadioDELFM

Recent Posts

Hari Kedua Trail Of The Kings, Kategori 50K dan 27K Tanding

Lomba lari trail untuk kategori 50K dan 27K berlangsung sekitar pukul 5.00 dan 05.30 WIB,…

2 jam ago

Juarai TOTK 50K, Sobari Herdiana Puji Keindahan Danau Toba

Pelari asal Bandung, Jawa Barat Sobari Herdiana (29) berhasil menyabet juara satu putra kategori tertinggi…

3 jam ago

Keseruan Hari Pertama Event TOTK di Samosir

Event lari trail kelas dunia, Trail Of The Kings (TOTK) memulai rangkaian acaranya pada Jumat…

23 jam ago

Lirik Fortnight Taylor Swift Lengkap dengan Terjemahannya

Swifties pasti gembira mendapat kabar sang idola Taylor Swift akhirnya merilis kembali album barunya, album…

1 hari ago

Peringati Hardiknas, Bupati Toba Singgung Pemerataan Pendidikan

Upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional di Kabupaten Toba berlangsung hikmat di Lapangan SMP Negeri 4…

2 hari ago

Istilah Jabi-Jabi, Ada Tapi Belum Populer

Jabi-jabi adalah Bahasa Batak yang merujuk kepada satu jenis pohon berukuran besar, baik batang maupun…

2 hari ago