Kolaborasi Del Menuju Generasi Emas 2045, Devi Pandjaitan: Jangan Cuma Pintar, Tapi Punya Moral Baik

Melihat jauh ke depan, Indonesia digadang akan mencapai masa keemasan pada tahun 2045 tepat saat usia kemerdekaan mencapai 100 tahun. Untuk mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berkualitas agar dapat memimpin negara di era tersebut, pemerintah kini tengah fokus pada generasi anak-anak usia dini.

Mewujudkan hal itu, Yayasan Del turut perduli dan berkomitmen untuk ikut serta membangun generasi muda emas Indonesia 2045. Hal itu disampaikan langsung oleh Pembina Yayasan Del, Devi Pandjaitan pada pertemuan media yang digelar secara virtual, Jumat, 11 Februari 2022.

Pada kesempatan itu, Devi Pandjaitan menyampaikan bahwa bukan hanya pintar, tapi generasi muda yang dibutuhkan untuk memimpin negeri, adalah mereka yang punya moral dan attitude baik. Menurutnya, perlu hati baik, agar kelak anak muda bisa memilah-milah mana yang baik dan tidak untuk dirinya dan orang lain.

“Jangan cuma pintar tapi perlu hati yang baik agar tahu melakukan apa yang pantas dan tidak. Karena di luar sana banyak yang pintar, tapi kalau moralnya tidak baik tentu tidak berguna juga,” sebutnya.

Baca juga: Pamerkan Tenun Batak di Kota Jakarta, Kerri Na Basaria: Bangga Bertenun, Bangga Berbudaya

Kegelisahan itu jugalah yang menjadi semangat awal Devi dan suaminya, Luhut Binsar Pandjaitan, membangun sebuah yayasan yang sekarang dikenal dengan nama Yayasan Del. Menurutnya, Yayasan Del dibangun karena prihatin melihat lokasi asal mereka, di Toba, yang begitu sulit, termasuk pendidikannya.

“Awalnya kami gelisah melihat kampung asal kami, Toba, begitu memprihatinkan sekali kondisinya. Makanya, di awal kami mendirikan Politeknik Del dengan visi 3 M, Martuhan (Bertuhan), Marroha (Punya Hati), dan Marbisuk (Bijaksana). Dengan cita-cita, akan ada generasi penerus bangsa yang pintar dan baik nantinya,” ujarnya.

Tahun 2022 ini, Yayasan Del telah memasuki usia ke-21 tahun. Kata Devi, Yayasan Del mengangkat tema ‘Kolaborasi Yayasan Del’ dalam mewujudkan generasi emas Indonesia. Yayasan Del, sebutnya, tidak bisa bekerja sendiri, karenanya, kolaborasi menjadi unsur penting yang akan digerakkan kembali di tahun ini.

Baca juga: Grand Opening Institut Teknologi Del Dilaksanakan Secara Hybrid

Senada dengan itu, Ketua Yayasan Del, Intan Simanjuntak, menyebut Yayasan Del sebelumnya juga sudah membangun kolaborasi, baik secara internal maupun eksternal. Beberapa tahun belakangan, jelas Intan, banyak mitra yang sudah berkontribusi memberikan banyak masukan mulai dari pembangunan gedung, pemberian beasiswa, orang tua asuh, termasuk adanya diskusi dan masukan berbagai pihak yang mendukung kemajuan Yayasan Del.

Untuk diketahui, Yayasan Del menaungi beberapa unit dan afiliasi. Diantaranya, Institut Teknologi Del, SMA Unggul Del, Sekolah Noah, Rumah Faye, Tobatenun dan Radio Del FM. Melalui kolaborasi, bersama unit dan afiliasi tersebut, Intan optimis bisa bergerak maju dan mampu berkontribusi bagi negeri Indonesia.

Pada kesempatan itu, ia teringat dengan kalimat sederhana yang sering didengarnya dari Pembina Yayasan Del, Luhut Binsar Pandjaitan. Begini isinya, “Kita manusia lokal, bercita rasa global”, yang artinya setinggi apapun nantinya pencapaian manusia itu (global), ia harus ingat kembali ke asalnya (lokal).

“Filosofi itu terus saya ingat, sehingga saya dan Yayasan Del berharap apapun pencapaian anak-anak yang pernah dididik oleh Yayasan Del ini nantinya, mereka akan tetap punya semangat untuk kembali membangun negerinya lagi. Itulah pembangunan SDM yang kini sedangan kami kerjakan,” paparnya. (RMN)

Leave a Comment.