Keuntungan Food Estate Humbahas Diprediksi Capai 300 Juta Per Hektar, Menko Luhut: Pertanian Jangan Dianggap Enteng

Ada potret unik dalam kunjungan kerja  Menkomarves Luhut Binsar Pandjaitan di lokasi Food Estate Humbang Hasundutan (Humbahas) kemarin, Kamis 14 April 2022. Hal itu bisa dilihat dari keterlibatan mahasiswa dalam pemaparan soal perkembangan food estate di Humbahas, tempat mahasiswa itu meneliti.

Sejumlah mahasiswa dari Universitas Sumatera Utara (USU) dan Politeknik Pembangunan Pertanian Medan (Polbangtan) dengan terampil memberikan demo kepada Menko Luhut mengenai alat teknologi yang digunakan untuk sistem pertanian di area food estate. Mulai dari Secondary Head Control yang fungsinya untuk mengatur pengairan, Traktor Farm Track yang membantu penyebaran pupuk kompos lalu mencampurnya dengan tanah, dan sebagainya.

Baca juga: 160 Nama Siswa Angkatan XI Resmi Diumumkan, Ini Pesan Kepala SMA Unggul Del

Keterlibatan banyak anak muda itu ternyata tak luput dari perhatian Menko Luhut. Dengan gaya tegapnya, ia yang kala itu sudah duduk, tampak berdiri dan mengapresiasi kerja mahasiswa dan sejumlah anak muda yang terlibat dalam pengerjaan lumbung pangan tersebut.

Kata dia, saya sudah melihat hasil kerjaan baik kalian. Ia pun menyebut bahwa pertanian itu jika dilakukan secara modern bisa 10 kali lebih bagus hasilnya.

“Pertanian jangan dianggap enteng, jadi kalian akan memainkan peranan penting,” sebutnya.

Lanjutnya, terkait food estate, infrastruktur akan disiapkan oleh pemerintah. Karena itu ia berpesan agar anak- anak muda itulah nantinya yang akan mengolahnya menjadi karya-karya yang baik.

“Jadi mahasiswa, saya titip untuk bekerja untuk menghasilkan karya karya terbaik kalian. Semua akan terintegrasi, jadi saya minta anak-anak muda selain pintar juga punya karakter yang baik,” pesannya langsung dihadapan mahasiswa yang hadir.

Tak berhenti disitu, Menko Luhut juga memotivasi mereka dengan berbagi pengalaman hidupnya. Ayah saya supir, kata dia, ibu saya juga tidak tamat kala itu gelarnya SR, tapi sekarang semua kami bisa jadi ‘orang’.

“Biar ayah saya supir, ibu saya tak lulus SR waktu itu gelarnya, tapi kami bisa jadi orang karena kerja keras dan tidak perlu jahat sama orang,” tuturnya.

Jadi, pesannya, jangan merasa rendah kalau mungkin ekonomi orang tua kalian terbatas. Saya juga demikian, tapi sekarang saya bisa bergelar jenderal.

Menko Luhut yang banyak dipanggil Opung ini berharap anak-anak muda jangan takut bercita-cita jadi petani. “Nggak usah berlomba lomba ke kota tapi lihatlah lahan ini punya potensi yang sangat besar,” sebutnya.

Menurutnya, Pollung punya potensi yang luar biasa. Dari hasil hitung-hitungan, keuntungan Lumbung Pangan di Desa Ria- Ria, Pollung, itu bisa mencapai sekitar Rp 300 juta per hektar per tahun. Itu hanya untuk komoditas kentang dan bawang merah.

Terakhir, ia juga menekankan bahwa lumbung pangan tersebut diadakan untuk kepentingan rakyat. Jadi, jika ada isu yang tidak baik, laporkan untuk diselesaikan agar jangan sampai menghambat fungsi baik dari food estate ini. (RMN)