Jelang Pilkada 2020, Polres Toba Gelar Deklarasi Masyarakat Cinta Damai dan Anti Kekerasan
Pencegahan terhadap prilaku itu perlu dengan dialogis, menyelesaikan masalah tidak harus dengan kekerasan. Tapi harus dengan tata cara etika dan selesaikan dengan hukum yang ada. Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Kapolres Toba AKBP Akala Fikta Jaya S.ik MH pada momen Deklarasi Masyarakat Cinta Damai dan Anti Kekerasan di Monumen Pahlawan Revolusi D.I. Panjaitan Kelurahan Napitupulu, Kecamatan Balige Kabupaten Toba, Sumatera Utara, Jum’at (16/10/2020).
“Saya yakin, semuanya mendukung deklarasi cinta damai anti kekerasan. Dikedepankan dialog, bicarakan masalahnya, jika tidak ada titik temu tempuh jalur hukum bukan jalanan. Jadi tidak usah pakai otot, pengerusakan, bentrok antara aparat dengan warga tidak perlu, mubajir, rugi kita semua,” tandasnya.
Pasca ramainya aksi anarkis terkait penolakan UU Cipta Kerja, ia mengimbau semua pihak sama-sama menjaga keamanan dan ketertiban. Apalagi, jelang Pilkada Serentak 9 Desember 2020, kata Kapolres, jangan sampai Pilkada di Kabupaten Toba tidak termasuk dalam kabupaten tak sukses dalam Pemilu.
Deklarasi Cinta Damai dan Anti Kekerasan itu ditandai dengan pembacaan pernyataan sikap Anti Anarkis dan Kekerasan oleh Ketua FKDM dan diikuti oleh seluruh peserta yang hadir. Dalam Pernyataan Sikap, mereka menolak segala bentuk kekerasan dan premanisme serta aksi anarkisme yang melanggar hukum.
Kegiatan ditutup dengan penandatanganan pernyataan yang didahului oleh Forkopimda dan tokoh masyarakat pada spanduk yang dibentangkan di Monumen Pahlawan Revolusi D.I. Panjaitan Kelurahan Napitupulu, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba.
Turut hadir pada kegiatan tersebut Pjs. Bupati Kabupaten Toba, Forum komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) , Forum Kewaspadaan Dini (FKDM) , Tokoh masyarakat ,OKP ,dan unsur masyarakat Kabupaten Toba lainnya. (RMN/ Foto: MC Toba)