Ingin Wisata Kawasan Danau Toba Maju, Pelaku Usaha Harus Bersinergi
Program Pemberdayaan Komunitas Masyarakat Dalam Digitalisasi Kawasan Danau Toba yang diselenggaran oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) bekerjasama dengan Yayasan Del masih terus berlanjut. Kemarin (Sabtu, 30/11) bertempat di auditorium IT Del digelar Forum Grup Discussion (FGD) dan bimbingan teknis bagi masyarakat di kawasan Danau Toba. Kegiatan ini dihadiri oleh 30 orang peserta, diantaranya Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Tobasa, Pelaku Usaha bidang kuliner, Homestay/ Hotel, Souvenir, juga awak media salah satunya Radio Del FM.Lewat FGD, didapatlah beberapa persoalan yang ternyata bisa menghambat pengembangan pariwisata di kawasan Danau Toba ini. Misalnya, persoalan SDM, dimana pelaku usaha mengaku masih belum begitu fasih dengan teknologi termasuk memaksimalkan gadget, padahal teknologi menjadi salah satu sarana penting dalam promosi pariwisata. Ada juga pelaku usaha yang mengaku kesulitan berbahasa asing, akibatnya sulit berinteraksi dengan wisatawan asing yang berkunjung. Kurangnya atraksi yang terjadwal dan regular, kurangnya kesadaran akan kebersihan serta kurangnya layanan prima/ hospitality dari pelaku usaha yang harusnya dilakukan secara merata bagi seluruh wisatawan.
Dr. Arnaldo Sinaga, M.InfoTech, selaku narasumber sekaligus ketua pelaksana kegiatan ini mengatakan bahwa masyarakat tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. Masyarakat dalam konteks ini harus bersinergi agar apa yang ingin diwujudkan pemerintah bagi Danau Toba sebagai kawasan pariwisata Superpriotas bisa terwujud. Sebab ini bukan semata-mata tugas pemerintah tapi lebih lagi ini tugas masyarakat khususnya di kawasan Danau Toba itu sendiri. Untuk itulah komunitas ini dibentuk.Rencananya, pihak terkait akan mengadakan pelatihan-pelatihan langsung terkait kebutuhan masyarakat di tiap kabupaten. Harapannya, secara bersinergi masyarakat mau terus terlibat agar satu persatu persoalan ini bisa diselesaikan. Sebagai informasi, pemberdayaan masyarakat ini dilakukan di 7 Kabupaten sekitar kawasan Danau Toba, yakni Samosir, Humbang Hasundutan (Humbahas), Tapanuli Utara (Taput), Dairi & Pakpak Bharat, Karo, Simalungun, juga Toba Samosir (Tobasa).
Tiap komunitas di masing-masing kabupaten terdiri dari 30 anggota yang akan terus dibimbing akan promosi wisata lewat digitalisasi ini bisa maksimal. (RMN)