Hasil Uji Petik PMK3I: Pengembangan Kabupaten Toba Fokus di Subsektor Kriya

Selama 5 tahun ke depan, pengembangan potensi Ekonomi Kreatif (Ekraf) di Kabupaten Toba akan difokuskan pada subsektor Kriya. Selain Kriya, 3 subsektor potensial lainnya yang akan dikembangkan adalah Seni Pertunjukan, Fesyen, dan kuliner.

Sebagai informasi, Kriya merupakan produk keterampilan tangan yang diolah dari bahan seperti kayu, logam, kulit, kaca, keramik, dan tekstil agar menjadi benda-benda yang tidak hanya bernilai pakai, tetapi juga bernilai estetis. Seperti diketahui, Kabupaten Toba dikenal, diantaranya memiliki kriya ulos dan gorga Batak yang bisa dikembangkan.

Keputusan ini disepakati dan ditandatangani saat pengumuman Hasil Uji Petik Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia (PMK3I) di Labersa Hotel pada Senin, 3 Mei 2021. Sebelum diputuskan, pihak Direktorat Infrastruktur Ekonomi Kreatif sudah lebih dahulu melakukan tahapan Uji Petik PMK3I yakni diskusi dan observasi, penyepakatan subsektor unggulan dan komitmen serta sinergi provinsi Kabupaten Toba.

Melalui tahapan tersebut, Direktorat Infrastruktur Ekonomi Kreatif mengetahui potensi subsektor ekonomi kreatif di Kabupaten Toba yang dapat menjadi unggulan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Selain itu dikenali pula hambatan yang harus diatasi agar subsektor ekraf unggulan tersebut dapat berkembang dan menjadi andalan bagi Kabupaten Toba.

Secara berkelanjutan, Hasil Uji Petik PMK3I inilah nantinya yang akan menjadi acuan bagi pemerintah dalam mengembangkan ekonomi kreatif di Kabupaten Toba. Termasuk di dalamnya kebijakan pengembangan maupun fasilitasi oleh quadruple-helix.

Turut hadir pada kegiatan ini, Direktur Infrastruktur Ekonomi Kreatif Selliane Halia Ishak, Wabup Toba Tonny Simanjuntak, Kadispar Provinsi Sumut Ria Telaumbanua, dan Kadispar Toba Jhon Silalahi. Hadir pula, pelaku bisnis kuliner, kriya, pengrajin ulos/gorga di Kabupaten Toba, akademisi dari Institut Teknologi (IT) Del dan perwakilan media yakni Del FM. (RMN)

 

Leave a Comment.