Forum Diskusi Radio Dibuka, Ganjar Pranowo: Radio Perlu Branding Biar Makin Populer

DELFMRADIO.co.id – Melalui sebuah video, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo resmi membuka Forum Diskusi Radio atau FDR. Sejak 2007, FDR tahun 2022 ini adalah perhelatan yang ke- 15 kali dan Kota Salatiga diunjuk menjadi tuan rumahnya.

Ganjar di video itu mengatakan, radio di era ini justru bisa berinovasi dengan mengembangkan diri di multi platform. Termasuk mengembangkan diri di media sosial demi menyentuh generasi muda.

“Radio menjadi media elektronik paling sederhana yang mudah diakses dengan kemampuan adaptasi yang sangat tinggi, apa saja informasinya” tuturnya.

Karena itu, Ia mengajak radio terus konsisten menyajikan fakta dan update dari berbagai daerah secara real time dan cepat. Ia juga memotivasi insan radio untuk terus semangat dalam menggaungkan suara-suara positif di udara.

Tak lupa, ia mengatakan bahwa secara bersama-sama, radio  harus terus dibranding agar semakin populer, menarik dan kekinian. Kuncinya, kata Ganjar, adalah ikuti tren isu yang cepat berganti, dapatkan momen-momennya dan olah menjadi konten bermanfaat yang siap dikonsumsi oleh pendengar.

BACA JUGA

Mantap Kali, Desa Suhi-Suhi Toruan Masuk Nominasi 8 Besar Lomba UP2K se-Sumut

Radio: Biyen and Beyond, Tema FDR Ke-15

Sepakat dengan Ganjar Pranowo, peserta FDR juga mempersiapkan diri untuk hadir di multi platform. Itu alasan, FDR dikemas dalam sebuah tema apik, yaitu Radio: Biyen and Beyond.

Dalam Bahasa Jawa, Biyen mempunyai arti dahulu, sementara Beyond dalam bahasa inggris melampaui atau diidentikkan dengan kekinian. Dengan harapan, melalui FDR, radio di masu lalu akan menyesuaikan diri dengan industri yang berkembang kini.

Kolaborasi  bukan kompetisi, adalah salah satu keputusan yang diambil dari FDR 2022 ini. Para insan radio diingatkan agar tidak lagi berkompetisi, sebaliknya berkolaborasi untuk bisa tetap bertahan.

Hal itu ditegaskan oleh Harley Prayuda, Presiden FDR, melalui sesi awal yang diberi tema ‘Teknologi Siaran Simulcast’. Pria yang sudah berkecimpung di radio selama 30 tahun itu, mengatakan radio tidak akan pernah mati selama manusia punya telinga.

“Radio tidak akan pernah mati selama kita terus berpikir. Selama manusia punya telinga, radio tidak akan pernah mati,”ujarnya.

Meski begitu, lanjut Harley, insan radio perlu berpikir untuk menyesuaikan diri dengan industri yang berkembang. Kata dia, mediumnya yang berubah tapi kaidah-kaidah radio tidak pernah berubah.

Pada FDR 2022, ada empat Radio Clinic yang dibuka untuk para insan radio. Pertama, Radio Business in the Future, dengan narasumber Denny J Sompie (Business Director MARI) & Teguh Saptana (Group M CDT Nonbidable).

Leave a Comment.