2115 Siswa dan Guru Ikut Olimpiade Sains Toba di Kampus IT Del
DELFMRADIO.co.id – Sebanyak 2115 orang terdiri dari siswa dan guru berkompetisi di Olimpiade Sains Toba (OST) Tahun 2022. Olimpiade Sains Toba jenjang SD/MI dan SMP/MTs se- Sumatera Bagian Utara itu digelar langsung di kampus Institut Teknologi (IT) Del pada Senin, 19 Desember 2022.
Ketua Pelatihan Olimpiade Sains Indonesia (POSI) Fahruroji Panjaitan, menjelaskan secara rinci para peserta yang ikut dalam kompetisi tersebut. Diantaranya, tingkat siswa SD untuk mata pelajaran (mapel) Matematika sebanyak 289 siswa, IPA sebanyak 366 siswa.
Sementara tingkat SMP, mapel Matematika sebanyak 292 siswa, IPS sebanyak 344 siswa dan Bahasa Inggris sebanyak 258 siswa.
BACA JUGA
Soal Pelayanan Publik, Ombudsman RI: Kabupaten Toba Termasuk Daerah Zona Merah!
Lanjut dia, untuk tingkat guru SD dan SMP tesnya digabungkan. Peserta yang mengikuti tes mapel Matematika sebanyak 78 guru, IPA sebanyak 90 guru, IPS sebanyak 34 guru dan Bahasa Inggris sebanyak 32 guru.
Menurut Roji, peserta yang mengikuti OST berasal dari 13 Kabupaten/ Kota di Sumbagut. Namun kebanyakan berasal dari daerah tuan rumah yaitu siswa dan guru asal Kabupaten Toba yaitu 1625 orang atau sekitar 77 persen.
Kemudian lainnya, sebanyak 11 persen berasal dari Tapanuli Utara dan Simalungun. Sisanya, berasal dari Medan, Siantar dan daerah lainnya yang angka persentasenya masih berada di bawah 5 persen.
“Dari Kabupaten Toba (173 sekolah), Taput (20 sekolah), Siantar (9 sekolah), Medan (10 sekolah), Simalungun (4 sekolah), Humbang Hasundutan (3 sekolah), Samosir (2 sekolah), Sibolga (1 sekolah), Deli Serdang (1 sekolah), Simalungun (1 sekolah), Batubara (1 sekolah), Labuhan Batu Utara (1 sekolah), Dairi (1 sekolah) Dengan Total
Pada pelaksanaan OST kali ini, kata Roji, peserta akan memperebutkan 30 medali. Diantaranya, lima medali emas, 10 medali perak, juga 15 medali perunggu.
“Disini kita mengambil 30 pemenang, peraih medali emas, perak, perunggu serta juara umum. Tapi itu untuk peserta yang jumlahnya di atas 40 orang. Tapi kalau di bawah 40 orang memperebutkan 15 medali saja, dikondisikan sesuai jumlah peserta,” jelasnya.
Selain tes pengetahuan, pemenang juga diberikan hadiah berupa uang pembinaan sebesar Rp1 juta serta medali (untuk juara 1), Rp750 ribu (untuk juara 2), serta Rp500 ribu (untuk juara 3).
Di sisi lain, Kepala Dinas kabupaten Toba Drs. Rikardo Hutajulu,M.pd menyampaikan haranpannya agar kompetisi serupa bisa sering digelar dan diikuti para guru maupun siswa. Menurut dia kompetisi seperti OST bisa membangun niat belajar lebih tinggi dan membentuk daya saing yang lebih baik.
Rikardo mengatakan, alasan OST dilakukan di Kabupaten Toba adalah memberi pengenalan kepada anak-anak di sekitaran Toba tentang gambaran olimpiade. Maklum, jelas Rikardo, sebelumnya anak-anak kesulitan ikut dikarenakan olimpiade sering diadakan di Medan yang notabene jaraknya jauh.
“Kita buat OST di Kabupaten Toba agar jaraknya lebih dekat dengan tempat tinggal kita, di kabupaten Toba. Sebelumnya, olimpiade hanya dilakukan di kota besar seperti Kota Medan atau kota lain sehingga para peserta terhalang,” jelasnya.
Hal itu diaminkan oleh salah satu peserta, siswa sekolah SMPN 3 Balige Destalita Hutajulu, menurutnya meski bukan pertama kali ikut olimpiade, dirinya antusias ikut ajang ini. “Ini bukan pertama kali, tapi kalau ikut POSI ini pertama kali,” jelasnya.
Berdasarkan pengalamannya, Destalita menganggap bahwa soal yang disajikan dalam OST sangat sulit untuk dikerjakan. Meski demikian, ia tetap berharap bisa menjadi meraih medali.
“Kalau soal ujiannya sih agak susah, tapi berharap bisa dapat medali minimal perunggu,” tuturnya.
Untuk diketahui, OST adalah ajang pelatihan olimpiade yang diinisiasi oleh Pelatihan Olimpiade Sains Indonesia (POSI). Ajang itu terselenggara berkat adanya kerjasama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Toba maupun Institut Teknologi (IT) Del. (ESRA/RMN)