Update Lumbung Pangan (Food Estate) Humbahas

Program lumbung pangan nasional atau Food Estate (FE) di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) mengalami perkembangan positif. Produksi hasil panen FE Humbahas mengalami peningkatan signifikan.

Baca juga : Menko Luhut Tinjau Food Estate di Humbahas

Kentang misalnya dari percobaan yang dilakukan PT Indofood selaku off-taker (investor) mampu menghasilkan 24 ton/hektare (Ha) dengan asumsi minimal 1 Ha ditanami 24.000 tanaman. Sedangkan untuk bawang putih diprediksikan mampu mengahasilkan 8 ton/Ha, angka ini di atas rata-rata nasional yang sebesar 6,3 ton/Ha.

Berikut beberapa perkembangan pengelolaan Lumbung Pangan (Food Estate) di Humbang Hasundutan (Humbahas)

  1. Demonstration Plot

Plot Percontohan (Demonstration Plot) telah dilakukan untuk menunjukkan proses budidaya bagi tujuh off-taker (investor) yang telah menandatangani MoU sebelumnya. Melalui demonstrasi plot tersebut, para investor akan memberikan penerapan teknologi terkini yang dimiliki masing-masing investor agar biaya produksi petani bisa di reduksi namun hasil panen tetap optimal.

  1. Penerapan Teknologi Modern Skala Besar

Guna mereduksi biaya produksi petani, penerapan teknologi modern skala besar yang sedang diterapkan di food estate Humbahas adalah penerapan sistem irigasi tetes. Selanjutnya, Kementerian PUPR merencanakan pembangunan di 77 hektare lahan untuk irigasi tetes.

Dengan teknologi tersebut, pemanfaatan air, waktu, tenaga kerja, dan biaya tenaga kerja akan semakin hemat. Hemat air, karena diberikan ke tanaman sesuai dengan kebutuhan tanaman. Hemat waktu, karena penyiraman dilakukan otomatis dengan hanya membuka kran. Hemat tenaga kerja, karena pada irigasi tradisional (kocor), petani membutuhkan banyak air dan banyak alokasi tenaga kerja karena dilakukan secara manual dan satu per satu tanaman.

  1. Proses Pembukaan dan Pengolahan Lahan Untuk Target 1000 Hektare

Hingga kini, rata-rata pembukaan lahan sudah mencapai sekitar 43% dari target pembebasan lahan yakni sebanyak 1000 hektare di tahun 2021. Adapun dinamika di lapangan yang dihadapi adalah identifikasi petani agar tepat sasaran. Dengan begitu, ketika lahan dibuka, petaninya ada sekaligus diperlengkapi komoditas apa yang akan dipelajari petani. Dengan begitu, keberlanjutan food estate bisa terus berjalan.

 

Leave a Comment.