Jika melihat berbagai pernak pernik Batak, utamanya kain tenun, umumnya tersusun dari komposisi tiga warna khas. Diantaranya merah, putih dan hitam.
Warna itu sesuai dengan warna kosmologi Batak kuno, yang punya arti:
Merah – melambangkan Banua Tonga (Dunia tengah/ bumi)
Putih- melambangkan Banua Ginjang (Dunia atas/ surga)
Hitam – Banua Toru (Dunia bawah tanah)
Warna-warna itu dihasilkan dari pewarnaan alami yang banyak ditemukan di alam sekitar.
Kini, warna alami benang yaitu putih mulai divariasikan. Salah satu social enterprise Tobatenun telah memiliki 37 varian warna yang diaplikasikan pada kain tenun.
Berikut contoh koleksi warna benang di Tobatenun:
Baca juga: Update Medali Indonesia di Ajang SEA Games 2023
Baca juga: Tiket Sold Out, Lake Toba Duathlon Akan Digelar Juni 2023 di Samosir
Harga Benang Pewarnaan alam koleksi Tobatenun melalui Jabu Borna:
Lagi-lagi kabar intoleransi kembali terjadi di Indonesia. Kali ini melansir dari detik.com tercuat kabar pembubaran…
Masyarakat Batak mengenal istilah menangkap ikan secara tradisional dengan sebutan MARDOTON. Tradisional maksudnya menangkap ikan…
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Sumatera Utara (Sumut)…
Lomba lari trail untuk kategori 50K dan 27K berlangsung sekitar pukul 5.00 dan 05.30 WIB,…
Pelari asal Bandung, Jawa Barat Sobari Herdiana (29) berhasil menyabet juara satu putra kategori tertinggi…
Event lari trail kelas dunia, Trail Of The Kings (TOTK) memulai rangkaian acaranya pada Jumat…