Raih Mimpi Kuliah di Luar Negeri, Michael Hutapea: Puji Tuhan!

DELFMRADIO.co.id- TOBA

Predikat ‘pintar’ yang kerap dilontarkan bagi siswa di SMA Unggul Del nyatanya bukan bualan belaka. Belakangan viral lagi, seorang murid bernama Michael Anastasius Mindo Hutapea yang diterima kuliah di 11 kampus ternama di luar negeri.

Michael, begitu kerap ia disapa, lulus di University of Sydney, UNSW Sydney, Monash University, University of Toronto, St. George dan University of Toronto, Scarborough. Selanjutnya, Manchester University, Wageningen University, University of Western Australia, Florida Tech, Missouri S&T, serta Case Western University.

Baca juga: Penempatan Laguboti, Ini Loker Untuk Supervisor Laundry

Rasa bahagia tak ayal menyeliputi Michael saat mendapat kabar kelulusan itu. Siswa kelahiran 11 November 2005 itu tidak menyangka bahwa Tuhan memberikannya banyak kesempatan baginya untuk belajar tentang Computer Science.

“Saya sendiri tidak menyangka bahwa Tuhan akan memberikan saya begitu banyak berkat dan banyak sekali kesempatan. Saya terharu dan tidak pernah berpikir bahwa saya akan mendapatkan kabar sebahagia ini,” katanya ekslusif kepada Del FM Radio (26/4/2023).

Dengan hasil itu, Michael memastikan diri akan mengambil kuliah di University of Sydney jurusan Computer Science. Ia pun menepis kabar yang menyebut bahwa penolakannya terhadap kampus lain akan menghilangkan kuota teman-temannya yang ingin duduk di kampus tersebut. Baginya, dia hanya mengambil peluang yang ada.

“Lebih baik memiliki banyak peluang dari pada tidak ada sama sekali. Kemudian, universitas di luar negeri ini juga memiliki kuota tersendiri dalam pendaftarannya, jika saya tidak mengambil salah satu universitas, maka kuotanya akan diberikan kepada applicant lain yang berada dalam posisi waitlist/cadangan,” jelasnya.

Michael mengaku awalnya ragu bisa diterima di kampus kesukaannya itu. Apalagi dirinya beberapa kali pernah ditolak di universitas tertentu yang membuatnya pernah mengalami rasa down.

Itu mengapa dirinya mencoba peruntungan di berbagai universitas lain yang memang diperbolehkan untuk mendaftar. “Karena proses pendaftaran ini lumayan sulit dan tidak ada kepastian dalam hasilnya, maka tentu saja kita harus mencoba berbagai kemungkinan,” terang Michael.

Sejak kecil, anak pertama dari empat bersaudara itu sudah bercita-cita untuk melanjutkan studi di luar negeri dengan fokus ilmu Computer Science. Namun, kondisi orangtua yang terbatas membuat Michael terpaksa mengurungkan niat tersebut.

“Tetapi Puji Tuhan, saya masih diberikan kesempatan untuk mengejar cita-cita saya tersebut melalui Beasiswa Indonesia Maju (BIM) dan sekarang saya akan berusaha lebih keras lagi untuk menjalani proses kuliah saya nanti,” sebutnya optismis.

Syukur Bisa Sekolah di SMA Unggul Del

Selama di SMA Unggul Del, Michael yang punya hobi mendengarkan musik dan menonton itu mengaku banyak ditempah secara ilmu maupun karakter. Pengalamannya di asrama yang membuatnya jauh dari orangtua, justru membuatnya belajar mandiri dan disiplin.

“Guru-guru saya mendidik saya dengan sangat baik dan sabar. Selain itu, kehidupan asrama telah membuat saya terbiasa jauh dari orang tua dan hidup mandiri, melatih saya untuk lebih disiplin, dan mengatur waktu dengan baik,” tuturnya.

Di sana, Michael juga mengaku menerima apresiasi yang baik untuk setiap prestasi siswa-siswanya. Bahkan, ia mendapat dukungan penuh dari guru-guru untuk setiap proses masuk kuliah yang ia kerjakan.

“Guru-guru selalu apresiatif dengan prestasi yang dimiliki oleh siswanya, dan juga SMA Unggul Del selalu memberikan bimbingan intensif apabila siswa akan berangkat untuk lomba. Dan untuk proses pendaftaran ke universitas, guru-guru sangat mendukung dalam proses ini,” ceritanya.

Baca juga: Rayakan May Day 2023, Puluhan Ribu Buruh Bakal Demo Tuntut Pembatalan UU Cipta Kerja

Persaingan masuk SMA Unggul Del memang diketahui sulit. Meski demikian, Michael mengaku bahkan sudah sejak SD punya cita-cita untuk sekolah di SMA Unggul Del.

“Karena SMA Unggul Del terkenal dengan predikatnya sebagai SMA terbaik di Sumatera Utara dan termasuk sekolah berasrama. Saya sangat tertarik sejak dulu untuk masuk dan SUD, dan Tuhan menjawab doa saya,” tambahnya.

Kini melalui SMA Unggul Del, Michael mendapat kesempatan untuk mengikuti Beasiswa Indonesia Maju (BIM) di Bali. Yaitu program dari Kemendikbud RI yang diberikan guna mempersiapkan peserta didik berprestasi pada jenjang pendidikan menengah untuk memperoleh kesempatan pendidikan S1 di luar negeri.

Selama di BIM, Michael mengaku diberikan bimbingan intensif untuk persiapan tes IELTS, SAT, dan essay. Dirinya senang karena disana ia bertemu dengan teman-teman seperjuangan dari berbagai daerah di Indonesia.

Ujar Michael, tantangan terberatnya selama mengikuti proses belajar intensif di BIM adalah mengenai manajemen waktu. Ia sempat kewalahan dalam mengurus segala keperluan untuk kuliah.

Beruntung, orangtuanya selalu sigap membantu mengurus semua hal tersebut. Bahkan, orangtua disebut-sebut Michael menjadi penyemangat terbesarnya dalam menjalani segala proses tersebut.

“Respon dari keluarga saya tentu saja sangat baik dan mendukung saya dalam segala proses yang saya lalui di beasiswa ini. Harapan saya untuk selanjutnya adalah semoga saya bisa menyelesaikan studi saya dengan baik, dan semoga semakin banyak anak di Sumatera Utara yang berusaha untuk menggapai cita-citanya,” tutupnya. (RMN)

Leave a Comment.