Pernah Ikut Pelatihan di IT Del, 6 Pelajar SD Ini Berhasil Masuk Kelas Akselerasi

Proses tidak menghianati hasil. Mungkin itulah istilah yang tepat bagi 6 pelajar sekolah dasar (SD) asal Kabupaten Toba ini.

Keenam pelajar tersebut adalah Juanco C. Siahaan dan Pandu P. Samosir dari SD Swasta HKBP 1 Balige; Julius Jonathan Manurung dan Paulus E. Manullang dari SD Negeri 173525 Balige. Selanjutnya ada Novrit Fernandes Simanjuntak dari SD Negeri 173548 Onan Sampang; dan Lewi Alexi Simanjuntak SD Negeri 173582 Sigumpar.

Del Menyapa: Rinto Tampubolon- Seputar Seleksi Tahap 2 PSB Angkatan XI SUD

Mereka berhasil menorehkan prestasi karena berhasil masuk kelas akselerasi. Kelas akselerasi adalah program atau strategi yang memungkinkan siswa untuk menjalani dan menyelesaikan masa sekolah lebih cepat dari biasanya, dan/atau memulai belajar lebih muda dari usia umumnya.

Menurut Plt Kadis Pendidikan Toba Rikardo Hutajulu, pelajar yang masuk kelas akselerasi tersebut akan menuntaskan jenjang pendidikan SD pada Juni tahun 2022 ini. Kemudian menjalani jenjang pendidikan SMP dan SMA masing-masing selama satu tahun dan akan tamat SMA pada tahun 2024.

“Tahun ajaran 2024/2025 si anak kita ini akan menjadi mahasiswa di luar negeri,” terangnya.

Baca juga: Hari Pertama Seleksi Tahap 2 PSB SMA Unggul Del Berjalan Lancar

Rikardo menambahkan, saat ini pihaknya sedang mengurus administrasi para siswa ke Yayasan Al-Azhar Medan. “Kami sedang urus semua administrasinya. Mereka siap menerima siswa yang 6 ini untuk menjadi siswa di SD Al-Azhar, Medan,” ujar Rikardo.

Para pelajar ini nantinya akan menjalani jenjang strata-satu selama dua tahun dan akan langsung melanjut ke jenjang strata dua selama satu tahun. “Jadi nanti mereka sudah tamat S2 di usia 18 atau 19 tahun,” ujarnya.

Rikardo juga menceritakan kronologinya terpilihnya para siswa. Dimulai dari November tahun lalu, Dinas Pendidikan Toba menyiapkan 30 pelajar SD dengan tingkat IQ menengah ke bawah.

Pelajar ini kemudian dilatih intensif oleh Surya Institute selama bulan Desember yang dipusatkan di IT Del, Laguboti. Usai menjalani pelatihan, selanjutnya dilakukan penjaringan dan menyisakan 6 orang pelajar.

“Jadi kronologisnya ini, awalnya kami diminta siapkan 30 siswa, tapi 10 orang di antaranya mundur karena tidak mampu jauh dari orang tua,” sebut Plt Kadis Pendidikan Toba Rikardo Hutajulu (28/3/2022). (RMN)

Leave a Comment.