Perempuan Batak Kerap Disebut Boru Ni Raja, Ini Alasannya!

DELFMRADIO.CO.ID

Dalam suku Batak, perempuan kerap kali mendapat julukan sebagai ‘Boru Ni Raja’ (red. Bahasa Indonesia Putri Seorang Raja). Istilah ini bahkan muncul dalam sebuah judul film bioskop yang tayang perdana 11 Juli 2024 lalu, judulnya Harta, Tahta, Boru Ni Raja.

Tapi sebelumnya, apakah Teman Del tahu apa hal yang melatarbelakangi suku Batak menjuluki perempuan batak sebagai putri raja. Simak berikut ini adalah penjelasannya.

Baca juga | Harta, Tahta, Boru Ni Raja Tayang di Bioskop Mulai 11 Juli 2024

1. Perempuan Batak Patut Menjunjung Tinggi Kehormatannya

Konsep “Raja” memiliki makna yang sangat luas. Saat memasuki teritori adat, daerah dan keseharian keluarga Batak, Teman Del sering mendapati bahwa orang Batak kerap menyebut dirinya sebagai Raja, “Raja do hita” “kita adalah raja”.

Melansir KBBI, Raja megandung arti sebagai seorang penguasa tertinggi pada suatu kerajaan. Sebagai penguasa, Raja sewajarnya mendapat perlakuan baik dari orang-orang sekitarnya.

Ia juga kerap menjunjung tinggi kehormatannya. Sebagai timbal balik, orang-orang akan pula menghomati, menjaga, menghargai hingga memberi kasih sayang untuk sang Raja.

Raja kerap menjadi perhatian, bukan hanya padanya melainkan juga keluarganya, termasuklah putrinya. Karena itu, putri Raja sepatutnya menjungjung kehormatan diri dan keluarganya, agar kemudian ia dihormati.

Sama halnya dengan perempuan Batak. Sebagai perempuan terhormat, mereka pun kiranya dapat menjaga kehormatan diri sendiri maupun keluar, di mana pun ia berada.

2. Memiliki Karakter Raja

Raja merepresentasikan karakter seseorang yang berwibawa sehingga ia mampu membawahi pasukannya ke arah yang lebih baik. Ia memiliki prinsip dalam mengutamakan orang lain ketimbang kesenangan pribadi.

Begitulah Suku Batak mengharapkan karakter seorang perempuan Batak yang teguh memegang sebuah prinsip. Karakter lainnya, perempuan batak sebagai putri raja juga sebaiknya tegas, berwibawa, mandiri dan setia.

Inti dari konsep “boru raja” dalam filosofi Batak, mengajarkan setiap perempuan Batak untuk memahami nilai-nilai “kehormatan”. Boru Raja merupakan nilai yang melekat pada diri seorang perempuan suku ini yakni terhormat.

(RMN)

Leave a Comment.