Penulis Han Kang Asal Korea Selatan Raih Nobel Sastra 2024

DELFMRADIO.CO.ID

Penulis asal Korea Selatan (Korsel) Han Kang berhasil meraih penghargaan Nobel Sastra 2024, demikian Swedish Academy mengeluarkan pengumuman pada Kamis (10/10).

Sebagai kata lain, Han tercatat menjadi penulis Korsel pertama yang memenangkan penghargaan bergengsi ini. Swedish Academy memuji Han atas prosa puitisnya yang mendalam mengenai trauma sejarah dan mengungkap kerapuhan hidup manusia.

Baca Juga | Putra Asal Doloksanggul Jadi Juara Kompetisi Nyali Batak Volume 4

Anders Olsson, Ketua Komite Nobel Sastra, memuji kemampuan Han dalam mengekspresikan empati fisik terhadap kehidupan yang rentan dari karakter-karakternya yang sering kali memuat perempuan dalam karyanya.

“Dia memiliki kesadaran yang unik tentang hubungan antara tubuh dan jiwa, yang hidup dan yang mati, dan dengan gaya puitis dan eksperimental, (dia) telah menjadi inovator dalam prosa kontemporer,” ungkap Olsson.

Novel Han berjudul “The Vegetarian”, yang memenangkan penghargaan International Booker Prize 2016, tetap menjadi karyanya yang paling dikenal di tingkat internasional. Selain itu, dia juga telah menulis beberapa karya lain yang mendapat banyak pujian, di antaranya “Human Acts”, “The White Book”, dan “Greek Lessons”. 

Han Kang menjadi favorit banyak pihak termasuk penulis China Can Xue dan banyak kandidat lainnya seperti Ngugi Wa Thiong’o dari Kenya, Gerald Murnane dari Australia, dan Anne Carson dari Kanada.

Tentang Nobel Sastra

Penghargaan Nobel Kesusastraan adalah satu dari lima Penghargaan Nobel yang terselenggara atas permintaan penemu dan industrialis Swedia Alfred Nobel. Penerima penghargaan ini adalah orang yang paling giat melaksanakan hubungan yang bersifat internasional, pendiri pergerakan perdamaian atau berusaha mengurangi atau melenyapkan peperangan.

Pengumuman tidak berlangsung pada tanggal tertentu, tetapi umumnya pada hari Kamis pertengahan Oktober. Lokasi pengumumannya berada di gedung Institut Nobel dan telah menjadi peristiwa besar.

Penghargaan ini telah ada sejak tahun 1901, dengan hadiah terakhir dalam jajaran penghargaan, yakni ekonomi, yang bertambah kemudian. Setelah perdamaian, penghargaan sastra makin menarik perhatian paling besar, mendorong penulis menjadi pusat perhatian global dan menghasilkan lonjakan penjualan buku bagi penulis yang namanya tidak terkenal.

Untuk Han, lewat penghargaan Nobel Sasta ia berhasil meraup hadiah dari Akademi Swedia sebesar 11 juta mahkota Swedia (1,1 juta dollar AS).

(RMN)

Leave a Comment.