Pentingnya Digitalisasi untuk Berantas Korupsi
DELFMRADIO.CO.ID
Kemenko Marves menghadiri undangan Rapat Kerja (Raker) Badan Anggaran (Banggar) DPR RI kemarin, Rabu (5/06/2024). Raker tersebut adalah untuk membahas RKAKL Kemenko dalam APBN dan rencana kerja pemerintahan tahun 2025. Turut hadir pula Kemenko Politik, Hukum, dan Keamanan serta Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
Raker Badan Anggaran DPR RI dipimpin langsung oleh Ketua Badan Anggaran DPR RI, Said Abdullah. Sebagai pembuka, Said menyatakan bahwa raker tersebut adalah demi sebuah jejak legacy yang baik bagi kepentingan Bangsa, Negara dan Rakyat.
“Kami ingin meninggalkan jejak legacy yang baik, karena yang kita urus ini, para menko, pasti adalah untuk kepentingan Bangsa, Negara, dan Rakyat kita,” ujarnya.
Baca juga | Ramai Gerakan “All Eyes on Papua” di Sosial Media, Apa Artinya?
Sementara itu, pada kesempatan serupa, Menko Luhut tampak mencermati dinamika global saat ini dan menegaskan perlunya kehati-hatian dengan situasi global yang dinamis. “Kita perlu waspada bersama, meski kondisi ekonomi kita cukup bagus. Namun, kita perlu sangat berhati-hati karena dinamika bisa berubah dengan cepat,” ujarnya.
Melihat keadaan Indonesia saat ini, khususnya dalam sektor peningkatan efisiensi melalui digitalisasi, Menko Luhut menyebutkan bahwa hal ini menjadi sumber pendapatan baru bagi pemerintah, seperti batubara, kelapa sawit, nikel, dan timah.
“Dengan adanya GovTech, semuanya berjalan dan terus mengalami penyempurnaan. Ini akan membuat Indonesia lebih baik karena GovTech ini akan sangat menekan tingkat korupsi,” tutur Menko Luhut.
“Digitalisasi ini menurut saya adalah sebuah game changer. Korupsi pasti akan menurun drastis, efisiensi akan membaik, dan ini akan berpengaruh positif pada PDB. Banyak orang tidak menyadari hal ini,” sambungnya.
Menko Luhut memaparkan bahwa Indonesia berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon dan mencapai Net Zero Emission. Dengan memiliki Carbon Capture Storage (CCS) yang mencapai 700 gigaton, Indonesia menjadi kuat. “Menurut saya, tidak akan tercapai zero emission tanpa CCS ini,” tandas Menko Luhut.
Menko Luhut juga menekankan bahwa inovasi harus terus berjalan untuk mencapai status negara berpendapatan tinggi. Dalam hal ini, sumber daya manusia, riset, dan teknologi menjadi kunci.
Tingkatkan SDM
Kemenko Marves sangat mendukung kebijakan tema pembangunan RKP tahun 2025 melalui sektor infrastruktur untuk peningkatan produktivitas, SDM berdaya saing dan produktif, serta pertumbuhan ekonomi yang menciptakan lapangan kerja berkualitas guna menurunkan ketimpangan dan menciptakan produk ramah lingkungan.
Sebagai penutup raker, terlihat ada sesi tanya jawab yang diwakili oleh tiga penanya untuk pendalaman dari paparan masing-masing Kemenko yang hadir.
(RMN)