delfmupdate

Pengen Ikut Tren Add Yours di Instagram, Simak Pesan Kemenkominfo!

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) mengingatkan tentang potensi pencurian data pribadi melalui fitur update story. Di media sosial, terutama Instagram sedang marak tren challenge melalui fitur Add Yours di Instastory.

Challenge tersebut mulai dari membagikan variasi panggilan nama, hingga tantangan menunjukkan tanda tangan. Kemkominfo pun mengatakan, informasi-informasi tersebut jika dikumpulkan bisa menjadi kumpulan data pribadi kemudian bisa disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

“Informasi yang diminta dan kita bagikan jika dikumpulkan bisa menjadi kumpulan data pribadi. Data pribadi yang kita sebarkan ke dunia maya berpeluang untuk disalahgunakan oleh pihak tidak bertanggung jawab,” terang Kominfo melalui Instagram @kemenkominfo.

Seorang pengguna Twitter bernama Dita Moechtar membagikan pengalaman temannya yang mengalami penipuan setelah mengikuti tren Add Yours di Instagram.

“Pagi tadi teman saya telepon, nangis abis ditipu. Biasalah, penipu yang telpon minta transfer. Yang membuat teman saya percaya, si penipu memanggil dia Pim. Pim adalah panggilan kecil teman saya, hanya orang terdekat yang tau. Dia ingat dia setelah ikutan Add Yours, yaitu Variasi Nama Panggilan Kamu,” kata @ditamoechtar_, Selasa (23/11/2021).

Baca juga: Viral! Erick Thohir Minta Toilet di Seluruh SPBU Pertamina Digratiskan

Kemkominfo pun mengingatkan agar masyarakat lebih berhati-hati dalam menggunakan media sosial. Terlebih banyak cara dan modus yang bisa dilakukan untuk memperoleh data pribadi seseorang. Menurut Kemkominfo, ada beberapa modus kejahatan pencurian data pribadi yang biasa dilakukan.

Challange Instagram di fitur Add Yours bisa menjadi salah satu modus yang dilakukan, yakni dengan teknik manipulasi psikologi. Dengan hal tersebut, seseorang dibuat agar mau melakukan sesuatu atau menyerahkan informasi tertentu secara sukarela.

Modus lain yakni dengan menelepon dan mengaku sebagai customer service/staf dari instansi bidang keuangan ataupun yang mengatasnamakan perusahaan. Ada pula yang secara langsung meminta data pribadi.

Modus lain yakni melalui SIM Swap Fraud atau menukarkan SIM Card pelaku dengan nomor target. Serta, mengirim link tautan melalui aplikasi pesan atau email yang mengarahkan ke website phising ataupun aplikasi untuk penyalahgunaan data pribadi. Lantas bagaimana cara untuk menghindari adanya pencurian data?

  1. Jangan mudah tergiur dengan hal-hal yang sedang tren. Pikirkan baik-baik sebelum mengikuti tren karena bisa saja data pribadi yang dibagikan disalahgunakan.
  2. Jangan sebar atau memberikan data pribadi kepada siapapun yang mengaku dari pihak tertentu.
  3. Bila ditelepon oleh seseorang yang mencurigakan, segera tutup dan blokir nomor tersebut.
  4. Simpan data pribadi dengan baik.

 

 

RadioDELFM

Recent Posts

Data Kunjungan Wisman ke Sumut Bulan Maret 2024

Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Sumatera Utara (Sumut)…

3 jam ago

Hari Kedua Trail Of The Kings, Kategori 50K dan 27K Tanding

Lomba lari trail untuk kategori 50K dan 27K berlangsung sekitar pukul 5.00 dan 05.30 WIB,…

2 hari ago

Juarai TOTK 50K, Sobari Herdiana Puji Keindahan Danau Toba

Pelari asal Bandung, Jawa Barat Sobari Herdiana (29) berhasil menyabet juara satu putra kategori tertinggi…

2 hari ago

Keseruan Hari Pertama Event TOTK di Samosir

Event lari trail kelas dunia, Trail Of The Kings (TOTK) memulai rangkaian acaranya pada Jumat…

3 hari ago

Lirik Fortnight Taylor Swift Lengkap dengan Terjemahannya

Swifties pasti gembira mendapat kabar sang idola Taylor Swift akhirnya merilis kembali album barunya, album…

3 hari ago

Peringati Hardiknas, Bupati Toba Singgung Pemerataan Pendidikan

Upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional di Kabupaten Toba berlangsung hikmat di Lapangan SMP Negeri 4…

4 hari ago