Pemerintah Hadiahkan Cek Kesehatan Gratis, Begini Cara Aksesnya
DELFMRADIO.CO.ID
Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan meluncurkan program cek kesehatan gratis mulai bulan Februari 2025. Masyarakat dapat mengakses program ini setiap tanggal ulang tahun.
“Skrining ini adalah hadiah ulang tahun dari negara kepada masyarakat, dilakukan setiap hari ulang tahun untuk memastikan kesehatan terpantau secara dini,” ujar Menteri Budi dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Kamis (31/10).
Lebih lanjut, Juru Bicara Kantor Kepresidenan Dedek Prayudi mengatakan semua masyarakat dapat menikmati program cek kesehatan gratis. Masyarakat tinggal menunjukkan kartu identitas diri ke puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat.
Setelah itu, petugas akan melakukan verifikasi data sesuai data di Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil), untuk mengakses layanan kesehatan yang tersedia.
“Mudah caranya dan nilainya tidak sedikit apabila dibayar dengan kantong pribadi. Dapatkan hak, pertahankan pola hidup sehat agar tetap produktif dan makin sejahtera, demi masa depan keluarga dan bangsa,” katanya.
Masyarakat yang memiliki smartphone bisa langsung mendapatkan tiket pemeriksaan gratis dengan mendaftarkan diri melalui aplikasi Satu Sehat Mobile. Sedangkan yang tidak memiliki smartphone bisa langsung datang ke fasilitas kesehatan terdekat.
Cek Kesehatan Berdasarkan Usia
Pemeriksaan kesehatan ini dibagi menjadi beberapa golongan usia. Berikut daftarnya:
- Balita
Hipotiroid kongenital
Penyakit jantung bawaan kritis
Hiperplasia adrenal kongenital
Defisiensi G6PD
Pertumbuhan
Perkembangan
Indera pendengaran
Indera penglihatan
Gigi dan mulut
Talasemia
Hepar
- Remaja
Indera pendengaran
Diabetes melitus
Indera penglihatan
Hipertensi
Gigi dan mulut
Paru-paru
Talasemia
Kesehatan jiwa
Anemia
Kebugaran
Obesitas
Hepar
- Dewasa (18-39 tahun)
Indera pendengaran
Indera penglihatan
Penyakit ginjal kronik
Paru-paru
Gigi dan mulut
Kesehatan jiwa
Obesitas
Kebugaran
Diabetes melitus
Kanker payudara
Hipertensi
Kanker leher rahim
Faktor risiko jantung stroke
Hepar
Osteoporosis
- Dewasa (40-59 tahun)
Indera pendengaran
Kolesterol
Indera penglihatan
Faktor risiko stroke
Gigi dan mulut
Faktor risiko jantung
Obesitas
Penyakit ginjal kronis
Diabetes melitus
Hipertensi
Paru-paru
Kesehatan jiwa
Kebugaran
Kanker payudara
Kanker leher rahim
Kanker usus
Hepar
Osteoporosis
- Lansia (60 tahun keatas)
Indera pendengaran
Indera penglihatan
Gigi dan mulut
Obesitas
Diabetes melitus
Hipertensi
Kolesterol
Faktor risiko stroke
Faktor risiko jantung
Penyakit ginjal kronis
Paru-paru
Kesehatan jiwa
Kebugaran
Kanker payudara
Kanker leher rahim
Kanker usus
Geriatri
Hepar
Osteoporosis
(SCL)